SEBAB

0 komentar

Aku tak kuasa menyebut namanya, di dalamnya ada basa-basi, ada sejarah, ada hal yang terputus. Aku cuma tak ingin tiba-tiba di dalam hatiku ada keonaran, di dalam hatinya ada rasa bersalah atau menyalahkan. Hidup bukan satu jam dua jam saja bukan, namun ada beberapa tahun lagi didepan sana. Ada yang harus dibendung, ada yang harus dikendalikan agar tak merusak semuanya. Kita perlu arif, kita perlu mempunyai sedikit kekecewaan. Kita perlu melihat kebijaksanaan yang timbul dari kesederhanaan dan ketulusan. Bahkan dalam menumbuhkan dan penolakan pada kecintaan.

 

 

Terima kasih telah membaca artikel: SEBAB

KEMBALIKAN KEBAHAGIAAN?

0 komentar
Beberapa tahun yang lalu saya pernah menulis diskripsi tentang kebahagiaan (bisa dilihat dalam catatan saya terdahulu). Sampai saat ini tidak ada yang salah dari kebahagiaan, bahwa saya senantiasa mengartikan kebahagiaan selalu menjadi tujuan utama dalam kehidupan manusia. Bila ada seseorang yang berkata bahwa "tujuan utama hidupku adalah bagaimana membuat orang tuaku bahagia", tentunya tidak ada yang salah dari kalimat ini. Namun bila dicermati secara mendalam, seseorang itu sebenarnya sedang menyusun skenario untuk mendapatkan kebahagiaan dirinya sendiri. Namun, mereka tidak mau mengakuinya, bukan karena mereka tidak tahu, namun karena kebahagiaan menurut mereka hanya bisa dilakukan melalui jalan berkorban untuk orang lain. Lalu pertanyaan saya, "apakah dalam mendapatkan kebahagiaan selalu harus menjadi korban?"

KEBAHAGIAAN

Kebahagian adalah sesuatu hal yang alamiah dimiliki makhluk Tuhan. Bukan hanya manusia, namun tumbuhan, hewan, angin, air, bumi, langit, semua akan menuju kepada kebahagiaan. Seumpama bejana kosong, kebahagiaan akan selalu mengisinya disaat semua makhluk Tuhan menjalankan misi utama kefitrohannya. Kefitrohan tumbuhan dan hewan misalnya adalah tumbuh dan bermanfaat bagi manusia, mereka dimanfaatkan bagi kehidupan manusia, kayunya, buahnya, keteduhannya, dagingnya, suaranya, keindahanya, kesetiaannya, dan lain sebagainya adalah untuk bisa dimanfaatkan oleh manusia. Kefitrohan angin adalah bergeraknya udara, angin mampu menyejukkan, menggiring awan, dimanfaatkan sebagai kincir angin, dan lain sebagainya. Mereka juga akan merasakan kebahagiaan karena menjalankan kefitrohannya. Lalu apa kefitrohan manusia, apakah berbuat baik, apakah tunduk kepada dzat yang lebih tinggi (baca: Tuhan), atau apakah kefitrohan manusia adalah menjadi manusia itu sendiri?

Kebahagiaan adalah sebuah kado, tanpa disadari saat kita menjalankan kefitrohan kita sebagai manusia maka dengan sendirinya kebahagiaan itu akan tertambat pada diri manusia yang menjalankan kefitrohannya. Sehingga, bisa dikatakan untuk mendapatkan kebahagiaan diperlukan upaya/kiat, namun bukan disebut sebuah pengorbanan. Karena semua makhluk Tuhan memang semestinya menjalankan kefitrohannya.

MASA KINI

"Ada seseorang yang telah merasa bahagia setelah mempunyai uang banyak sehingga bisa untuk membeli/memiliki apa yang dia inginkan." Apakah ada yang salah dalam kalimat ini? "Tidak". Bila saat ini ada seseorang yang berbicara bahwa kebahagian itu tak bisa di beli, maka mereka pantas dicurigai. Seorang miskin yang kelaparan, banyak yang menganggap bahwa (t)uhan adalah sekotak makanan. Dan disaat mereka tak mampu membelinya/mempunyainya maka sebahagian dari mereka menganggap kebahagiaan adalah suatu kenisbian. Bahkan kebahagiaan jenis ini telah menjangkit pada seluruh tatanan sosial, dimana "Kebahagiaan selalu berhubungan dengan perut." Tak perlu ada yang perlu di tampik, karena sebagian besar orang mempunyai pikiran bahwa menunjukkan rasa syukur terhadap manusaia didapat di meja makan, segala prestasi yang di dapat selalu berujung di perut. Sehingga, adakah yang salah dengan acara-acara kuliner yang secara halus mendoktrin masyarakat? Ataukah kita yang salah karena menyambut image tersebut tanpa berkesudahan?

Bagaimana jika kebahagiaan itu adalah mempunyai mobil mewah, rumah mewah, istri yang cantik, lelaki yang tampan, pakaian yang indah, Blackbarry, kedudukan yang tinggi, jabatan setingkat mentri, selagi ada uang semuanya bisa terbeli. Sekali lagi mohon jangan ditampik dengan cepat.

Di era mutakhir semacam ini, dimana banyak orang lupa pada kefitrohanya sendiri, lupa pada tugasnya dibumi. Namun mereka dengan riang gembira menjalani kehidupan tanpa melakukan apa yang mereka lupakan itu. Sehingga banyak orang salah kaprah dalam memandang sesuatu, karena sesuatu itu telah di monopoli oleh kaum kapitalis yang memonopoli media. Media selalu mampu menggiring masyarakat pada sesuatu hal yang sebenarnya adalah kepalsuan. Dan mereka (pun) mampu memantik hawa nafsu manusia, menjadikannya menjadi kompetisi yang begitu menggairahkan untuk dimenangkan.

MENGEMBALIKAN KEBAHAGIAAN

Tak ada kualitas iman yang baik tanpa dibarengi ilmu. Tak ada manusia yang jujur, tanpa mereka memahami kenapa harus bersikap jujur. Dan orang bodoh yang jujur, lebih baik daripada orang cerdas namun jahat. Iman selalu akan mendorong orang untuk berbuat baik, dan ilmu akan mendorong seseorang untuk mengerti bagaimana cara melakukan kebaikan. Iman nampaknya harus selalu di nomor satukan, dan yang kedua adalah ilmu. Sehingga kita dapat memperoleh jawaban bahwa, orang yang jujur dan cerdas, akan lebih baik daripada orang yang jujur namun bodoh dan juga akan lebih baik daripada orang yang cerdas namun menggunakan kecerdasannya untuk melakukan kejahatannya secara sempurna.

Kenapa saya berbicara soal mengembalikan kebahagiaan dengan Iman dan Ilmu? Karena kebahagiaan diperoleh sebab seseorang telah menjalankan kefitrohannya, maka bisa dibilang dia telah dekat dengan keimanan. Dan dengan menjalankan keimanan bagi orang yang berilmu. Mereka akan paham sebenarnya apa tugasnya di bumi, sehingga tidak mudah dibohongi oleh sesuatu jenis kebahagiaan yang dibuat oleh kaum industri. Mereka akan senantiasa mencurigai bila tubuhnya digerakkan untuk menuju kebahagiaan yang semu. Mereka akan mempunyai antibodi untuk menolaknya dengan ilmu yang di miliki. Tu(h)an, "KEMBALIKAN KEBAHAGIAAN KAMI !"

Oleh Amin Bagus Panuntun
Klaten, 4 Agustus 2012


Terima kasih telah membaca artikel: KEMBALIKAN KEBAHAGIAAN?

PECAH-PECAH LAH KAU YANG MAMPU TERPECAHKAN

0 komentar
TOLOL
(7 Nopember 2009)

Ketakutan yang ku kira, tertawakan aku saat aku tenggelam.
Semua yang kukira, ternyata kini tak seperti adanya, mungkinkah kau melakukannya, disaat aku kelam dan tersudut.
Bahasa hati itu hanya dari mulut, atau dari sikap, atau dari mimpi kita yang sama ?
Atau kita hanya seperti dua orang tolol, aku menyesali masa lalu dan kamu menyalahkan masa lalu.
Dan kini aku merasa aneh saat cemburu atau saat malu.

MOMENT
(10 Nopember 2009)

Adakalanya aku menginginkan waktu itu
untuk tak membuat kau gelisah
Dengan tangisan dan masalahmu
Tapi aku hanya ingin bercerita disampingmu sayangku.
Bicara tentang lagu-lagu yang manis, atau berbicara tentang warna-warna yang indah diatas sana.
Bahagialah sayangku.
kau tak pernah menanamkan apa-apa, aku tak pernah kekeringan karena-nya.
Atau seperti halnya begini sayangku.
Waktu aku merenungkan dengan bertopang dagu dilutut hingga aku tetap saja tidak tahu bahwa aku merasa mengenang waktu itu atau tidak.
Keinginan ini, jauh lebih dalam untuk memutar kembali waktu.

Oleh Amin Bagus Panuntun

Terima kasih telah membaca artikel: PECAH-PECAH LAH KAU YANG MAMPU TERPECAHKAN

MASIH

0 komentar
CINTA

Sebab cinta yang menyatu dari dua hati adalah harmoni. Namun, dua hati tak selalu jatuh bersamaan.

Bagiku ada dua macam cinta "cinta = platonik" atau "cinta = nafsu"

Cinta = Platonik
adalah cinta yang didalamnya terdapat jiwa tanpa nafsu, cinta itu benar-benar tulus karena didasari rasa yakin, cinta itu benar-benar suci. Tak ada pengorbanan bagi cinta, karena cinta adalah saling melengkapi, cinta itu saling mengisi, saling menerima, saling memberi, saling dan saling tau diri, barangkali beginilah cinta yang cerdas. Barangkali beginilah cinta dimana manusia akan selalu bisa menentukan nasibnya, dan Tuhan selalu jadi supervisor.

Cinta = nafsu
adalah cinta yang menggebu-gebu, terdapat hasrat, terdapat rasa ingin mencintai, terdapat kepuasan, terdapat rasa senang. Seperti halnya seorang suami istri yang melakukan hubungan badan, yang dipikirkan bukan bagaimana kelak mempunyai anak yang bagaimana, namun yang mereka pikirkan adalah kepuasan. Cinta ini seperti seorang remaja yang mempunyai seorang pacar, bila pacarnya semakin banyak yang menyukai maka dia akan semakin marah. Cinta ini bukan seperti orang tua yang mempunyai seorang anak, bila anaknya semakin dicintai banyak orang maka akan semakin membahagiakan.

Mari kita lihat urut-urutan cinta ini:

Melihat, memunculkan cinta > terjadi ikatan > cinta semakin menguat > (sobahah) hati mengarahkan semua cintanya > (gharm) cinta yang menyala-nyala > ('isyqu) cinta yang meluap-luap> (syaghof) cinta yang masuk kedalam hati yang paling dalam > (tatayyum) hati menyembahnya.

Kemudian apa yang kita pikirkan?
Mana yang disetujui oleh nurani kita?

Di dunia ini ada orang yang tidak ingin berkompetisi dalam mencintai seseorang. Karena memang yang mereka lakukan bukanlah mencintai, yang mereka lakukan adalah melengkapi. Kalaupun mereka harus berkompetisi, lebih baik mereka akan menjauhi cinta kepada seseorang yang mereka cintai sampai batas sejauh-jauhnya. Karena menurut jiwa platonik, cinta yang penuh pengorbanan bukan lagi disebut cinta.

Dan di dunia ini ada orang yang tidak memilih salah satu dari platonik atau nafsu dalam mencintai manusia. Karena keduanya memang manusiawi untuk dilakukan, dan keduanya akan menjadi seperti apa yang ingin saya perbuat dengan harmoni yang seimbang.

Kecuali kalau memang yang dicintai adalah Tuhan, cukuplah cinta platonik tertambat didalam dada yang paling dalam.

JODOH

Menurut kalian jodoh itu siapa? apakah dia yang dengan lantang mengatakan aku cinta padamu?
Dia yang menemani tidurmu setiap hari?
atau, dia yang senantiasa bersamamu sampai akhir hayatmu?

Jika jodoh itu orang yang memiliki ikatan pernikahan denganmu
lantas bagaimana dengan mereka yang menikah lalu bercerai?
apa itu berarti mereka tidak berjodoh?

Apapun jawabannya, pertanyaan ini bukan untuk dijawab.

Karena jodoh itu muncul disaat kita mulai memutuskan.
Jadi, sebelum kita memutuskan selalu ada kesempatan untuk dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.

Namun, saat kita melihat kembali urutan cinta diatas tadi.
Apakah akan selalu ada orang yang merasa menjadi korban penghianatan?

Padahal, ada ketulusan yang bisa dijelaskan namun sulit untuk didifinisikan bahwa.
"Kamu boleh berjanji, kamu boleh menghapus janjimu, kamu boleh memilih yang terpilih bagimu, pada akhirnya yang terjadi pada kita itu yang terbaik".

Lalu, pertanyaan kita bersama. "Masih adakah seseorang yang buta dengan ketulusan?"
Masih?


Oleh Amin Bagus P
Klaten, 21 Juni 2012


Terima kasih telah membaca artikel: MASIH

Peniup Cinta

0 komentar
Setangkai edelweis tak kian cepat dihinggap kupu,
Ku pulang padamu pada suara yang penuh samar,
pada suara yang gemetaran menghantar aku pada situasi
sendu kelabu hingga pilu yang juga tersamar.

Cinta bukan sembarangan lembah-lembah senang dan sengsara
cinta itu kosong, lembah-lembah yang karena angin jadi menderu
cinta itu satu, pada angin yang mendesir di kalbu.
Cinta itu bukan sekedar kamu dan aku,
cinta itu alam, cinta itu semesta,
cinta itu bukan difinisi,
cinta itu cahaya pada kuasanya pemilik matahari.
Cinta itu diskripsi, yang akan kita ketahui setelah kita menjadi pecinta.
Manusia, alam, tumbuhan, hewan, semesta, dimiliki Tuhan.

Cinta - rekahkanlah sekuntum kembang
bewarna dari yang tiada menjadi berbunga.

Oleh Amin Bagus P
17 Juni 2012

Terima kasih telah membaca artikel: Peniup Cinta

DO'A

0 komentar
Aku lemas
Tapi berdaya
Aku tidak sambat rasa sakit
atau gatal

Aku pengin makan tajin
Aku tidak pernah sesak nafas
Tapi tubuhku tidak memuaskan
untuk punya posisi yang ideal dan wajar

Aku pengin membersihkan tubuhku
dari racun kimiawi

Aku ingin kembali pada jalan alam
Aku ingin meningkatkan pengabdian
kepada Allah
Tuhan, aku cinta padamu...

Jakarta, 31 Juli 2009
 (Inilah puisi terakhir yang ditulis  WS Rendra beberapa bulan sebelum dia bertemu kematiannya)

Dalam setiap do'a, selalu terkandung ketegangan. Dalam harap yang sangat, dalam kemauan Tuhan yang tidak pernah kita tahu sebelum semuanya terwujud. Hingga lidah tak bisa bertingkah sedikitpun. Karena kita adalah harap.

“Di pintu-Mu aku mengetuk,
aku tak bisa berpaling,” -Chairil Anwar-

Selalu ada ketegangan. Dalam do'a selalu ada ketegangan.

Bila agama yang (saya yakini) membenci syair. Barangkali saya tidak akan pernah berdo'a. Atau barangkali agama itu lupa bahwa do'a adalah syair. Karena agama (yang saya yakini) tak membenci syair. Oleh karena itu saya percaya bahwa do'a adalah sejenis puisi. Dia akan selalu puitis untuk diucapkan. 

Kamar, 8 Juni 2012

Terima kasih telah membaca artikel: DO'A

Dua Puisi Tanpa Nama

0 komentar
#1
SURAT

Kutulis surat ini
kala rintik gerimis yang ritmis
kutulis surat ini
kala angin membasuh nadi yang sepi

Selusin malaikat turun juga akhirnya
menyulut kelam dalam muram
menyala rasa dalam bahagia
menjadi kita berdua pada akhirnya

Kutulis surat ini
sebagai pertapaan yang sepi
digoda bidadari yang tak lagi asyik menari
kutulis surat ini
sebagai hiasan langkah-langkah yang mungil
diantara hawa malam dengan hujan yang gigil

Kutulis surat ini
senada dengan pesona
seirama dengan suara
sekeras dentuman kata
selembut kalbu-saat aku
menyebut namamu dalam tulisanku

#2
DALAM SEBAB

Dalam sepasang mata yang buta
Bukanlah batas yang ada dan tiada
Sebab yang jatuh, selalu bisa tersentuh
Sebab  cinta yang utuh, hadir tanpa keluh

Dalam sepasang telinga yang tuli
Bukanlah batas yang suara dan bisik
Sebab yang pergi, selalu mampu kembali
Sebab cinta yang suci, hadir tanpa benci

Lalu, dalam sebab apalagi
Aku harus mengulangi.
Bahwa dalam sebab apalagi
Namamu tlah seribu satu kali kuulangi 

Pada Sebuah Nama, 5 April 2012
@AMINKECIL

Terima kasih telah membaca artikel: Dua Puisi Tanpa Nama

POLITIK DAN MAHASISWA

0 komentar
Bagi seseorang yang menganggap bahwa politik itu kotor, mari kita ingat pemikiran Gandhi. Bagi yang menganggap politik itu tipu muslihat, ingatlah apa yang pernah dilakukan oleh Gandhi.
Bila ada orang mengatakan agama (moral) tidak ada sangkut pautnya dengan politik, jangan-jangan yang orang itu yang diketahui adalah agama sekedar pergi sembahyang kemasjid atau pergi ke gereja, atau tempat peribadatan lain. Atau jangan-jangan orang itu lupa kalau dulu sempat pernah membaca buku tarikh Nabi.

Menurut Plato dan Aristoteles menamakannya sebagai en dam onia atau the good life, politik adalah usaha menggapai kehidupan yang baik. Dalam hal ini, maaf bila penulis tidak menuliskan definisi-definisi politik yang njlimet. Setidaknya penulis akan memberikan sudut pandangnya dalam melihat apa itu politik.

Kejernihan politik sebagai bentuk kiat untuk menuju kepada kehidupan yang lebih baik seperti yang didifinisikan oleh Plato maupun Aristoteles, nampaknya sekarang sudah tercemar. Kata Soe hok gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran "politik adalah lumpur yang kotor". Politik sesungguhnya bukan yang sebenar-benarnya kita lihat di televisi. Karena sesungguhnya yang ditampakkan oleh para badut-badut di televisi itu adalah kejahatan (ber)politik. Politik bukan gratifikasi, politik bukan seberapa banyak KPK bisa menjerat koruptor atau takluk kepada koruptor. Politik bukan bagaimana kebijakan SBY yang memble, politik bukan bagaimana PSSI kisruh, atau yang paling mutakhir politik bukan kasus Angie-Nazarudin dan sulitnya menemukan bukti bahwa siapa dibelakang kasus mega proyek Hambalang, apakah Anas dan juga Andi Malarangeng. Mereka itu "aktor" yang memuja berhalanya sendiri, (t)uhan partai, (t)uhan benda dan uang, (t)uhan sistem, (t)uhan jabatan dan kekuasaan.

Politik adalah, disaat Fir'aun bertanya kepada Musa "apakah Tuhan alam dunia itu?" Dan jawaban Musa adalah "Tuhan adalah 'Tuhan' dari Timur dan Barat, dari segala yang ada diantaranya". Bagaimana bila Musa mendifinisikan bahwa Tuhan adalah sesuatu yang kaya raya, pemberi rizki, dan pemberi ujian bagi manusia. Barangkali dengan pongah Fir'aun akan menjawab "Akulah (t)uhan itu, aku kaya raya, aku bisa memberi makan kaumku, dan aku bisa membunuh kaumku yang membangkang". Andaikan Musa mendifinisikan Tuhan, barangkali difinisi itu akan dibatasi dengan bahasa. Untung saja Musa mendiskripsikan Tuhan sebagai "pemilik" cahaya yang muncul dari timur dan cahaya yang tenggelam di barat. Pemilik alam semesta beserta isi-isinya baik yang tampak maupun yang tak tampak.

Politik adalah "Apa saja yang dianggapnya layak bagi hati nuraninya". Kepada hal ideal seperti itu Gandhi jatuh cinta. Seperti halnya, Gandhi yang melawan sesuatu yang menyengsarakan rakyat dengan ahimsa (perjuangan dengan kekuatan cinta dan kasih sayang. Perjuangan untuk tidak menyakiti baik fisik maupun pikiran), swadesi (berusaha untuk mandiri dengan mencukupi kebutuhan diri sendiri), dan satyagraha (berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran, keseimbangan).

Politik adalah apa yang ada pada kumpulan Puisi WS Rendra Blues Untuk Bonie dengan judul "Khotbah":

Fantastis
Di satu Minggu siang yang panas
Di gereja yang penuh orangnya
Seorang padri muda berdiri di mimbar
Wajahnya molek dan suci
Matanya manis seperti mata kelinci
Dan ia mengangkat kedua tangannya
Yang bersih dan halus bagai leli
Lalu berkata :
“Sekarang kita bubaran.
Hari ini khotbah tak ada”
... (*silakan baca kelanjutannya)

Barangkali Itu 3 diskripsi politik yang bisa penulis gambarkan.

Bila banyak filsuf dulu yang mendiskripsikan bahwa seorang pemimpin baru akan mampu menggunakan kekuasaaannya jikalau disertai moral yang memihak pada kebenaran. Nampaknya sekarang difinisi itu sudah bangkrut dan sangat menghawatirkan (barangkali) setelah Machiaveli, melalui 'pengalamannya' menuliskan dalam buku II Principe yang rampung ditulis di tahun 1516 , politik adalah suatu kiat untuk membentuk, merebut, merong-rong, mempertahankan, memperkuat kekuasaan. Dan moralitas ataupun agama hanya penting bila membantu politik mewujudkan kiat tersebut (cara yang kotor, dengan muslihat komunikasi politik akhirnya yang haram bisa menjadi nampak halal).

Barangkali, ideologi yang terbangun dalam otak badut-badut tersebut adalah bukan kejernihan politik (politik-moral). Melainkan apa yang telah Machiaveli lakukan (politik-sekular). Sehingga yang terbangun dalam dunia badut-badut tersebut adalah kekuasaan yang memerintah bukanlah keindahan moral--sehingga perasaan bersalah tak akan pernah muncul dalam nurani mereka sebagai manusia setelah menindas, menipu, melakukan kekerasan, korupsi, dan lain sebagainya.

Sehingga, bila kita orang yang (merasa) bermoral. Masihkah kita? Berpikir bahwa politik itu adalah apa yang dilakukan oleh badut-badut yang ada di Televisi itu? Coba kita pikirkan sejenak.

***

Jika kita seorang mahasiswa, atau misalnya kita belajar di Fakultas Ekonomi. Bila penulis mendifinisikan bahwa ilmu politik adalah postur besar gagasan dari perkara teknis ekonomi. Apakah kita pantas untuk antipati terhadap ilmu politik? Penulis merasa bukan saatnya lagi kita antipati terhadap ilmu politik, karena biar bagaimanapun politik telah menjadi sebuah desain besar dalam sebuah negara. Dan mahasiswa adalah suatu konsep yang ada didalamnya, sehingga ilmu politik sangat layak jikalau dimikiki oleh para mahasiswa.

Ternyata kita harus bertanya kepada diri kita sendiri kembali, bahwa dalam TRI DARMA PERGURUAN TINGGI yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Setidaknya dengan iklim intelektual dan ideologinya kita semua masihkah kita akan tergerak untuk bertanya apakah kita akan belajar (membaca dan menulis) dan berusaha untuk menyokong kesejahteraan rakyat Indonesia demi kehidupan yang lebih baik? Bila "YA" mari kita aminkan.


Oleh Amin Bagus Panuntun 
Ceper, 06 Juni 2012

*Kumpulan puisi blues untuk bonie karya WS Rendra bisa di download dari google.


Terima kasih telah membaca artikel: POLITIK DAN MAHASISWA

SEPI

0 komentar
kau ini janji, merangkai sepi, lincah berkata
aduh... desir, pisau api, janji, kau selesaikan, dengan janji lagi.
aduuuuhhh...

Anjing menggonggong, khafilah berlalu.
Anjing menggonggong, Kau ngomong doang melulu.
Disini, makan janji, sampai batuk
Uhuk - Uhuk. Uhuk... Uhuk...
keluar darah...
Sepi, karena perut tak terisi.
Kau ini anjing,
Sepi, disuruh hemat lagi.
aku keki.

Badanku tinggal ini
(mencubit kulit sendiri)
sebentar lagi, aku bertemu juga
dengan ikrar masa
setiap ada kehidupan pasti akan ada kematian menghampiri
disitulah aku
dikematianku - sepi... sendiri lagi.
Karna aku ini sendiri, butuh kau beri
sedikit.... saja.

sedikit... saja?

Aku jadi berpikir, aku yang anjing
atau pemimpin kita yang anjing?
Aku jadi berpikir, aku yang goblok
atau masyarakat kita yang?
maaf...

Aku jadi takut, kapan aku merdeka
aku jadi takut, mengatakan, negri macam apa ini?
Aku jadi gemetar, kapan kau beri
sedikit.... debar.

Waduuh...
Aku jadi seperti macan ompong
bisa berbuat jahat, untuk mengisi perut yang kosong
tapi, Undang-undang bakal menghukum aku kalau ketangkap mencuri. Tak bisa merdeka... lagi.
Penjara... sepi.
Grasi? (ah, tak mungkin)

Waduuuh...
Jadi, Kapan, jadi aku menemukan rumahku lagi.
Sepi, presiden ku...
Sepi............!
membaca puisi dikamar mandi
ikrar janji?
Sepi............!


Oleh Amin Bagus P
@AMINKECIL
Klaten, 31 Mei 2012

Terima kasih telah membaca artikel: SEPI

INTERUPSI PAK KETUA!

0 komentar

Interupsi! Saya ingin bikin puisi pak Ketua!

Bila kata-kata penuh tipu daya
Kelihatan kan aslinya?
Mereka membodohi rakyat sedemikian rupa
karena kata-kata menjadi senjata para penghianat bangsa

Sungguh, Politik para Politiking
Aku ingin membasuhmu dengan puisi yang lebih penting
daripada kata-kata yang menggelinding
menjadi bercak darah yang jadi rating

Kamar, 31 Maret 2012
(Dibuat setelah melihat sidang paripurna DPR)

Terima kasih telah membaca artikel: INTERUPSI PAK KETUA!

BRUTALISTIK

0 komentar
Kalau kita (baca: sesama orang yang beragama sama atau berbeda agama) tetap saja melihat pro dan kontra dari perspektif yang berangkat dari argumentasi teologis tentulah bahwa setiap jenis kesalahan harus disalahkan dan apabila kita diam melihat kesalahan berarti kita juga telah melakukan kesalahan.

Bila pro kontra yang timbul itu diselesaikan dengan benturan egoisme yang berasal dari argumentasi teologis masing-masing, maka pro kontra itu saya jamin tidak akan pernah berujung selesai. Namun bila kita sama-sama melihat dari sudut pandang bahwa setiap manusia mempunyai naluri menolak segala jenis kekerasan dalam bentuk apapun, dan dalam batasan apapun baik itu antar agama, antar suku dan ras, antar warna kulit maka sudah jelas bahwa kekerasan itu adalah tidak benar.

Apa kekerasan dalam bentuk agama adalah benar? Itu "agama siapa"?
Namun bila dalam menolak kedzoliman itu sudah sesuai dengan mekanisme ilahiah (lih. Social Control yang berasal dari wahyu) , seharusnya setiap umat beragama (apapun) harus mendukung cara-cara yang digunakan untuk menghancurkan kedzoliman.

Sampai kapan kita akan ditontonkan fenomena dimana hak dilawankan dengan hak?
Apakah kita lupa arti makna merdeka?
Bahwa, seseorang yang merdeka adalah seseorang yang melakukan sesuatu dengan tidak menyrobot kemerdekaan orang lain.

Klaten, 14 Februari 2012
Oleh Amin Bagus P


Terima kasih telah membaca artikel: BRUTALISTIK

AKU INI BINATANG JALANG

0 komentar
Saya memang sengaja menuliskan fenomena ini disaat kondisi masyarakat tidak dalam kondisi yang emosional. Tidak dalam kondisi para buruh demo meminta kenaikan upah minimum, mahasiswa demo karena mempertanyakan atau menggugat sesuatu permasalahan tertentu. Tidak dalam kondisi banyak pengguna jalan ngomel menerima macet karena para buruh memblokade jalan dan juga tidak dalam kondisi para mahasiswa yang berdemo menerima balasan dari para polisi dengan cara setting pengalihan jalan sehingga banyak penguna jalan digrebek oleh kemacetan. Bukan, bukan saat itu. Karena kalau pada saat itu banyak orang lebih fasih membicarakan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama. Karena pada saat itu sedang terjadi kontrakepentingan antar masyarakat. Dan kita pada saat ini sedang dalam kondisi pikiran jernih.

Entah kenapa kita masyarakat Indonesia yang jumlahnya sekitar 250 juta jiwa ini selalu saja dihadapkan dengan pilihan yang sulit untuk dipilih, seolah-olah kita menerima tradisi yang mengharuskan seseorang tidak mau berbicara di depan banyak orang, tidak mau berbicara dengan memegang mic lalu dengan lantang dan jelas mengeluarkan apa yang mereka inginkan. Masyarakat kita lebih senang menerima nasib namun bila nasib itu telah mendorongnya ke tepi jurang maka kekerasan menjadi alat paling canggih untuk bertahan agar tak terjatuh ke jurang

Indonesia modern kali ini di hadapkan dengan permasalahan yang seolah-olah sudah kacau balau. Kepentingan menjadi berhala paling ampuh untuk dipuja, elit politik mempunyai kepentingan bisa duduk terus di korsinya yang empuk lalu ketiban uang, pengusaha punya kepentingan agar usahanya bisa terus berjalan lalu berselingkuh dengan para elit politik. Sedangkan rakyat? Tergencet karena apa yang diterima sudah didesain sedemikian rupa oleh para elit politik dan pengusaha.

Bukankah kita sering melihat, demo buruh dimana-mana meminta pengusaha dan penguasa agar gajinya dinaikkan. Orang-orang di bima berkumpul meminta agar UU agraria yang sudah di sahkan di cabut oleh bupatinya, Demo-demo masyarakat dengan cara memblokade jalan sehingga terjadi kemacetan (Demi keadilan yang macet, mereka berbondong-bondong memacetkan jalan). Padahal kalau kita tahu yang terjadi adalah masyarakat diadu dengan masyarakat (kepentingan pendemo beradu dengan kepentingan pengguna jalan, kepentingan pendemo beradu dengan kepentingan para orang yang bilang anti kekerasan padahal dia juga tidak mau tahu kenapa seseorang itu berdemo). Karena masyarakat kebanyakan mengidap penyakit tak bisa  berkomunikasi, maka yang bisa mereka lakukan selain lempar batu, gontok-gontokan, bakar-bakaran hingga bunuh-bunuhan pun dilakukan dengan alasan agar keadilan bagi mereka itu bisa terwujud. Dan apabila yang mereka lakukan itu merugikan orang-orang yang tak senasib dengan mereka, orang-orang itu cukup bilang DASAR MASYARAKAT BODOH!

Chairil anwar pernah berujar kenapa kebobrokan ini ada, kenapa kekerasan ini ada di setiap orang yang sebenarnya menginginkan kedamaian, kenapa kecurangan ini ada, kenapa kebrengsekan ini ada, kenapa aksi tipu-tipu ini ada, kenapa kalian marah melihat orang lain memperjuangkan haknya, kenapa, kenapa dan kenapa?

KARENA - AKU - INI - BINATANG - JALANG


Klaten, 12 Februari 2012
Oleh Amin Bagus Panuntun


Terima kasih telah membaca artikel: AKU INI BINATANG JALANG

Menikahi Bunga

0 komentar
bunga
kecup
canda
hidup
gembira
redup
cinta tumbuh
menjadi kamu.

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pagi
datang
siang
bertemu
senja
merona
malam
kasih
cinta tumbuh
tanpa ayah

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
kata
lembut
sapa
hanyut
hati
luruh
benci tumbuh
hancur sudah

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pelajaran puisi:

Contoh puisi diatas adalah beraliran ekspresionisme, jadi aliran yang mengutarakan cetusan jiwa secara langsung. Objek-objek yang di tampilkan hanya sebagai media pengungkapan yang bersifat alat saja.
 ***
Gelasku adalah bibirmu, seperti bayi yang mendapatkan sepi dalam tubuh ibu.

(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pelajaran puisi:

Puisi tersebut bisa disebut beraliran naturalisme atau simbolisme, artinya puisi tersebut bersifat kemesuman namun juga menyimbolkan makna.


***
Cintaku ke Ibu ku sebut Ibadah
Cintaku ke ayah ku sebut ibadah
Cintaku ke keluarga ku sebut ibadah
Pertemananku ku sebut ibadah
Pergiku dan pulangku ku sebut ibadah
Pencarian jati diriku ku sebut ibadah
Menyelesaikan masalah ku sebut ibadah
Ujianku ku sebut ibadah
Membuang sampah pada tempatnya ku sebut ibadah
Belajarku ku sebut ibadah
Pengorbananku ku sebut ibadah
Sajakku ku sebut ibadah
Cintaku untukmu ku sebut ibadah
Semua hal yang tak tersebut ku sebut ibadah
Sebelum ku lakukan yang kulakukan;
Maka tlah kulakukan yang Tuhan harapkan.
Yaitu Iman...

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
 
Pelajaran puisi:

Pemakaian gaya bahasa dalam puisi tersebut adalah repetisi gaya Epizeuksis, artinya kata-kata yang terpenting (ibadah) di ulang-ulang terus.

dan puisi ini masuk dalam gaya Epistrafora, artinya pengulangan kata di akhir kalimat.


***

 
Cintaku kepadamu yang berlebihan adalah kelemahanku,
Kata rindu menjadi cemburu, kata bangsat menjadi ajimat;
maka nafsu berakhir pilu.

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
 
 
 
 
 
 
Terima kasih telah membaca artikel: Menikahi Bunga

Men-Januarikan Januari

0 komentar
Sayang, dimana ya arah pantai itu.
Aku ingin rebut tanganmu dan duduk ditepi pantai
Kita yang setia menunggu air pasang lalu ombak membasahi kaki kita
Dia merambas menjadi cinta.
Yogyakarta, 1 Januari 2012
Di garis laut, senja kau bilang memesonamu;
Di pendar matamu, ku harap dia menjadi aku.
Yogyakarta, 1 Januari 2012
*Manusia Butuh Piknik

Bila kita bingung, bila kita linglung
tak tau apa yang harus dikerjakan
sedangkan hasil,
tak sesuai dengan apa yg kita harapkan

Bila kita suak, bila kita muak
Lalu memarahi orang yang
sedang mengukuhi keyakinannya
Padahal kita juga sedang mengukuhi
keyakinannya.

Artinya, Kita golongan
manusia butuh piknik.
Klaten, 1 Januari 2012
Akhir-akhir ini diotakku selalu ada yang bilang "cepat bunuh" berulang-ulang terus.
Aku jadi bingung, siapa.yang harus dibunuh.
Siapa orang itu?
Aku jadi sakit.
Solo, 2 Januari 2012
Aku harap demokrasi bukan hanya dimonopoli oleh politik. Aku juga butuh kebebasan seperti demokrasi untuk melihat kasihmu dari dekat, tanpa kau takut dan ragu tulusnya aku memimpinmu. Dari dekat...
Kamar, 2 Januari 2012
De do'akan ibuk ya|iya, tapi ibuk jangan lupa do'akan diri sendiri. Ibuk sering lupa kan?
Motor, 2 Des 2012
*madly in love

aku baru setengah-setengah;
padahal cuma butuh setengah simpatik lagi darimu agar yang setengah jadi utuh.
lalu apa jadinya hatimu?
Kamar, 3 Januari 2012
*Kamu

Setiap kali bertemu kusimpan bayangmu;
Sebagai persediaan bila rindu tak menemukan jalan pulang.
Kampus, 4 Januari 2012
"Bila kau cantik, cari yang unik"
Padahal ibumu bilang begitu padaku.
Apa kau benar-benar orang merdeka, sayang?
Kamar, 5 Januari 2012
(Mimpiku pingin punya stage buat baca karangan sendiri di depan orang banyak. Lalu tubuhku atau wajah, atau apalah kena shoot lampu panggung yang warnanya khas itu.
Mimpiku muluk, tapi kalau ga muluk bukan aku. Kalau ga mampu mimpi, aku pasti lagi sakit. Itu bahaya... Lalu, kapan bisa ke Eropa?
*Heh, kenapa kamu ga tepuk tangan?)
 
Pikiranku tak mampu lagi berpikir
Perasaanku tak mampu lagi merasa
keyakinanku tak cukup kuat untuk memilih
gerakanku tak cukup cepat untuk memulai
Intinya, aku ingin melihat sejatinya wajahmu
dari dekat.
Klaten, 7 Januari 2012
Ingin jadi semar dulu. Jasadnya diam sukmanya kemana-mana melihat kenyataan, ngobrol sama Tuhan dari dekat.
Ketemu Arjuna aku mlengos biar ga diajari jadi playboy, ketemu Bima aku lari biar ga ketularan main gebrak seenaknya, Kucari-cari Darmawangsa hanya untuk belajar menjadi pemimpin lemah lembut dan sejati.
Maaf mungkin tak bisa mengembalikan yg sudah terjadi, tapi maafmu bisa mencegah apa yg aku takutkan. Jadi, Perbaharui terus maafmu padaku. Biar langkahku tak takut...
 
Kata-kataku adalah semua yang tertulis dalam kalbu.
Kata-kataku adalah kata-kata yang dianggap oleh langit sebagai do'a diharibaanmu.
Kamar, 12/1/2012
Bapak
Ibu
Walau aku sering nakal dan buat kalian sedih.
Aku mencintai hati langit agar sayangku kepadamu
selalu dianggap Tuhan sebagai sentuhan pendermaanku.
Klaten, 12 Januari 2012
Yang berasal dari hati, akan masuk kedalam hati.
Di laweyan, khotib itu dah buat hatiku bersalah sama Tuhan. Terseok imanku di ujung sujud yang lama. Ya rabb ijinkan aku dengan sabdamu memperbaiki yang rusak ini.
Kita memang berbeda antara keduanya.
Seperti Sumandjaja yang menulis puisi Romantik pada "AKU"
atau Djenar Maesa Ayu yang menulis
eksploitasi tetek dan Memek.
Padahal mereka darah dagingnya.
Sabtu Pagi, 14 Januari 2012
Pada dasarnya yang kita lakukan adalah membicarakan kebrengsekan laki-laki dan wanita.
 
Terima kasih telah membaca artikel: Men-Januarikan Januari

Sajak Cinta ku dan mu

0 komentar
Sajak Cinta ku dan mu

Bukan seperti rasa cinta Adam dan Hawa;
Bukan seperti rasa cinta Sulaiman dengan Bilqis;
Bukan seperti rasa cinta Zulaiha dan Yusuf;
Bukan seperti rasa cinta Romeo dengan Juliet;
Bukan seperti rasa cinta laila dan Majnun;
Bukan pula rasa cinta Malin Kundang dengan Ibunya;
Bukan jua seperti rasa cinta Nobita dan shizuka.
Tapi rasa cintaku kepadamu, adalah rasa cinta
yang hanya dimiliki antara aku dan kamu;

Rasa cinta kita adalah Aksioma yang muncul
karena aku dan kamu.
Rasa cinta kita adalah azimat pemberian Tuhan
yang kita pakai karena aku dan kamu.
Lalu...
Rasa cinta kita adalah ba'iat yang kita ikrarkan
di baitul mukhadas.
Solo, 13 Januari 2012
Terima kasih telah membaca artikel: Sajak Cinta ku dan mu

Mengeja-eja Desember

1 komentar
Buku Filsafat di kanan kasur, buku politik di kiri kasur, buku porno di bawah kasur, buku sastra di atas kasur, buku agama buat bantal, buku mata kuliah di rak buku. Buku cerita wayang aku pegang.
Kamar, 4 Desember 2011
Gw pingin ikut pesta sama orang2 kurawa dan pandawa. Gw pingin menari di atas darah-darah korban konspirasi baratayudha. Gw pingin lihat balet dari rusia, sandiwara shakespare, drama dr bengkel teater, teater koma, teater merdeka, dll. Gw pingin melihat bareng sama bima dan dorna minum beer bareng sambil menghabiskan beberapa keping emas buat judi. Biar semua jenis kebenaran ga bisa ditelikung lagi gw lakukan kesalahan. Gw dah bosan kalau bidadari-bidadari yang ada di kahyangan keburu cuma ngliat yang ganteng2 tapi brengsek. Padahal Semar sering bilang "Bila Kau cantik cari yang Unik".
Kamar, 5 Desember 2011
I love the way you say simplify the problem.
Kamar, 8 Desember 2011
Pidato pengunduran diri sebagai Presiden ini saya sampaikan dalam bentuk lagu dengan nada Pilu.
Solo kota revolusi, 9 Desember 2011
Kejujuran matamu dek, itu cara paling efektif menyrobot pesona malam yang ghotic.
 
Klaten, 22 Nov 2011 > 9 Des 2011
 
Kopi, buku dan kamar, tanpa dia aku sia-sia.
Rumah lebah, 11 Desember 2011\
Kalau tangisanmu sudah merugikan orang lain. Sebaiknya kamu berpikir buat tidak mudah menangis. CC: Nurul Fitriana
Rumah, 11 Desember 2011
Tuhan ada di segelas susu
Rumah, 12 Desember 2011
Aku ga mau bawa bayang-bayang orang lain. Aku cuma milik Tuhan. If you love me, you will love GOD before me.
Rumah, 13 Desember 2011
Logika dan rasa berperang tentang kamu, kutanyai mentari pagi ini. Lalu apa jadinya?
Kamar, 15 Desember 2011
Jika hatimu dangkal, bagaimana mungkin aku tenggelam disana.
Kamar, 16 Desember 2011
Pagiku sudah pergi ke hutan dekat pantai. Lalu saling membacakan Puisi.
Hutan, 17 Desember 2011
Kopi malam ini jadi. Diam-diam kau kumasukkan dalam hati.
Rumah, 17 Desember 2011
Dan malampun berkelas, kudengarkan suaramu menyenandungkan kata-kata mengeja tentang keterbukaan, kebebasan, kemerdekaan. Sekaligus musik dengan alunan sonata disusul dengan biola.
Rumah, 17 Desember 2011
Aku butuh sesuatu yang absurt. Yang menjelaskan tentang musik yang dinilai dengan suara, tentang puisi yang dinilai dengan bahasa, dan lukisan yang dinilai dengan rasa.
Rumah, 17 Desember 2011
Di potret gadis cantik aku berdoa, munutup muka, lalu telinga. Akan ku dengar suara selain suaramu.
Delanggu, 18 Desember 2011
Kenapa aq suka jazz. Karena aq ga pernah mau repot2 ngapalin lagunya. Aq sudah bahagia bila menikmati musiknya, itulah harmoni.
Kamar, 24 Desember 2011
Orang2 macam kamu, hadir untuk menerima hadiah "You make my world so colourfull".
Kampus, 24 Desember 2011
*Perjalanan

Perjalanannya tak sampai-sampai
Padahal banyak hati yang tercecer.
Solo, 24 Des 2011
*Mehong

"hong" dia memanggilku.
Siapa aku, nama yang tak dilupakan oleh kawan lama.
Bakalan, 25 Des 2011 (teman SMP)
*Bangkrut

Sini sayang, kuajak kau melihat neraka dari dekat
Ada: Masyarakat yang dipopor senjata kepalanya
karena mencari nafkah dipekarangan rumahnya sendiri
Sentono, 25 Desember 2011
*Prosedur

Ada yang bisa saya bantu?
"Pak, anak saya dibunuh polisi"
Jadi soal pembunuhan anak ibu
sudah sesuai prosedur atau protap kami.
Sentono, 25 Desember 2011
*Kangen

Kangen memang bergantung
dengan nomormu yang terganti.
Berjarak waktu, berjarak lupa
kangen adalah waktu;
yang sedang pulang dari liburan.

Kamar, 25 Des 2011
*Tidur

Tuhan sayang...
ajari aku tidur malam ini
bersama kekosongan yang kini
dianggap menjadi suatu hal yang begitu romantis.
... Tuhan sayang...
ajari aku tidur!
Kamar, 25 Des 2011
*Ilalang malang

Bentar nak, tahan tangismu, jangan rewel.
Aku akan pergi ke hutan menebang ilalang panjang
siapa tahu disana aku menemukan ibumu
tergeletak hingga dia meminum
air susunya sendiri.
Klaten, 26 Des 2011
*Keyakinan

Mencurigai keyakinan kita sendiri itu perlu, berapa banyak orang kecewa karena keyakinan yang kita yakini salah.
Manahan, 26 Des 2011
*Lagu

Kadang kita nyanyikan Leaving on the jetplane
"So kiss me and smile for me. Tell me that youll wait for me.
Hold me like you'll never let me go"
Sayang, bernyanyilah dengan pilihanmu
Seperti kita pernah mesra
seperti dulu.
Kamar, 26 Des 2011
*Uang, tahta jabatan

Tujuan yang sebenarnya malah menghilang
diganti dengan tujuan yang lebih palsu
yaitu: menjadi budak pada tujuan kita sendiri.
"Selamat tinggal berhala kesuksesan".
Klaten, 27 Des 2011
*Manusia

Apa artinya menjadi manusia
Bila Mahasiswa tidak memperjuangkan
yang seharusnya diperjuangkan
namun malah melakukan untung rugi
dengan cara keji.

Apa artinya menjadi manusia
Bila Polisi tak mengayomi dan melindungi
namun malah mengkhianati dan menakuti.
Apa kita semua lupa, kamu yang baca!
"Tugas manusia adalah menjadi manusia".
Solo, 27 Desember 2011
*Lagu

Aku masih ingat nyanyianmu
dan kau juga membicarakan "Luluh"
catatan akhir tahun keduaku
aku akan mendengar suara selain suaramu.
Kamar, 28 Desember 2011
*Kong kali kong

Kong kali kong
Kong kali kong
Kong kali kong
Kong - kali - kong

Kong kali kong
Kong kali kong
Kong kali kong
Kong - kali - kong
Kurung, 28 Desember 2011
*Bayang

Namamu tak tahu
Siapa kamu, tak ku kenal
Pertama bertemu
bayangmu melekat dengan dangkal.
Benar, orang macam kita
menganggap perempuan yang
pertama kali dilihat selalu nampak cantik.
Solo, 28 Desember 2011
*Maka

Ku wakilkan pada aksaramu
"Memilih satu dari dua yang setara, tak mudah,
tapi memiliki keduanya juga bisa lebih parah"
Bagaimana bila, maka?
banyak hati, remuk sudah.
Kamar, 28 Desember 2011
*Manusia utuh

Yang disebut manusia-manusia kepala babi itu:
yang buang sampah sembarangan
sama yang bangga nyrobot antri orang.
Lainnya, kamu kan manusia utuh. Kamu lebih tahu.
Kampus, 29 Desember 2011
*Muhasabah

Kau ini bagaimana
Katanya menjunjung tinggi perbedaan
tapi tingkahmu menjelaskan bahwa
perbedaan itu tak ada.
Atau aku harus bagaimana?
Kamar, 29 Desember 2011
 
Terima kasih telah membaca artikel: Mengeja-eja Desember