Dua Puisi Tanpa Nama

#1
SURAT

Kutulis surat ini
kala rintik gerimis yang ritmis
kutulis surat ini
kala angin membasuh nadi yang sepi

Selusin malaikat turun juga akhirnya
menyulut kelam dalam muram
menyala rasa dalam bahagia
menjadi kita berdua pada akhirnya

Kutulis surat ini
sebagai pertapaan yang sepi
digoda bidadari yang tak lagi asyik menari
kutulis surat ini
sebagai hiasan langkah-langkah yang mungil
diantara hawa malam dengan hujan yang gigil

Kutulis surat ini
senada dengan pesona
seirama dengan suara
sekeras dentuman kata
selembut kalbu-saat aku
menyebut namamu dalam tulisanku

#2
DALAM SEBAB

Dalam sepasang mata yang buta
Bukanlah batas yang ada dan tiada
Sebab yang jatuh, selalu bisa tersentuh
Sebab  cinta yang utuh, hadir tanpa keluh

Dalam sepasang telinga yang tuli
Bukanlah batas yang suara dan bisik
Sebab yang pergi, selalu mampu kembali
Sebab cinta yang suci, hadir tanpa benci

Lalu, dalam sebab apalagi
Aku harus mengulangi.
Bahwa dalam sebab apalagi
Namamu tlah seribu satu kali kuulangi 

Pada Sebuah Nama, 5 April 2012
@AMINKECIL

Terima kasih telah membaca artikel: Dua Puisi Tanpa Nama

0 komentar:

Posting Komentar