Menikahi Bunga

bunga
kecup
canda
hidup
gembira
redup
cinta tumbuh
menjadi kamu.

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pagi
datang
siang
bertemu
senja
merona
malam
kasih
cinta tumbuh
tanpa ayah

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
kata
lembut
sapa
hanyut
hati
luruh
benci tumbuh
hancur sudah

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pelajaran puisi:

Contoh puisi diatas adalah beraliran ekspresionisme, jadi aliran yang mengutarakan cetusan jiwa secara langsung. Objek-objek yang di tampilkan hanya sebagai media pengungkapan yang bersifat alat saja.
 ***
Gelasku adalah bibirmu, seperti bayi yang mendapatkan sepi dalam tubuh ibu.

(Aminkecil, "Menikahi bunga")
Pelajaran puisi:

Puisi tersebut bisa disebut beraliran naturalisme atau simbolisme, artinya puisi tersebut bersifat kemesuman namun juga menyimbolkan makna.


***
Cintaku ke Ibu ku sebut Ibadah
Cintaku ke ayah ku sebut ibadah
Cintaku ke keluarga ku sebut ibadah
Pertemananku ku sebut ibadah
Pergiku dan pulangku ku sebut ibadah
Pencarian jati diriku ku sebut ibadah
Menyelesaikan masalah ku sebut ibadah
Ujianku ku sebut ibadah
Membuang sampah pada tempatnya ku sebut ibadah
Belajarku ku sebut ibadah
Pengorbananku ku sebut ibadah
Sajakku ku sebut ibadah
Cintaku untukmu ku sebut ibadah
Semua hal yang tak tersebut ku sebut ibadah
Sebelum ku lakukan yang kulakukan;
Maka tlah kulakukan yang Tuhan harapkan.
Yaitu Iman...

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
 
Pelajaran puisi:

Pemakaian gaya bahasa dalam puisi tersebut adalah repetisi gaya Epizeuksis, artinya kata-kata yang terpenting (ibadah) di ulang-ulang terus.

dan puisi ini masuk dalam gaya Epistrafora, artinya pengulangan kata di akhir kalimat.


***

 
Cintaku kepadamu yang berlebihan adalah kelemahanku,
Kata rindu menjadi cemburu, kata bangsat menjadi ajimat;
maka nafsu berakhir pilu.

Klaten, 28 Januari 2012
(Aminkecil, "Menikahi bunga")
 
 
 
 
 
 
Terima kasih telah membaca artikel: Menikahi Bunga

0 komentar:

Posting Komentar