Cerpen "SETAN"

0 komentar
He, kamu itu sebenarnya sudah mati atau belum? kok bisa muncul tiba-tiba dan menghilang tiba-tiba?

“Ya, aku sudah mati”. Berarti kamu seorang setan? “ya, aku setan. Tapi aku bukan orang, setan bukan lagi seorang, setan tetap saja setan, tidak punya kebebasan untuk jadi orang baik atau jadi pecundang. Apa kamu takut dengan aku?”

Aku tidak takut, kenapa kau mati?

“Aku mati karena dibunuh, aku pingin curhat sama kamu, apa boleh?”

Boleh.

“Kasian istriku, dia sekarang harus menghidupi dirinya sendiri. Untung dulu kita belum dikaruniai anak. Bila sudah, matiah dia. Harus menghidupi anakku sendirian. Padahal di kita berada di tempat yang kejam seperti ini. Yang membuat orang baik menjadi orang jahat. Aku dulu orang kaya, namun kekayaanku aku dapat dari mencuri uang orang banyak. Aku seorang penguasa bagian urusan duit. Seenaknya saja aku bisa ganti-ganti angka dan main serong san-sini agar uang itu mengucur keperutku. Tapi sekarang semua itu malah menjadi laknat. Aku di penjarakan oleh orang baik. Dia berbicara tentang kebenaran, tanpa pikikir panjang walaupun aku atasannya. Yang bisa saja memecat dia setiap saat. Lalu sewaktu aku dipenjara, aku begitu dendam dengan orang bangsat itu, dia mengambil semua kesenanganku di dunia. Kalau kau tau dia itu sebenarnya hanya seorang cleaning service yang tidak sengaja melihat dokumen tentang kejahatanku. Dia telah merebut kebahagiaan istriku. Aku bunuh saja dia dengan membayar pembunuh bayaran dengan uang sisa nyolongku yang sudah terpakai untuk ganti rugi. Tapi sekarang aku menyesal dengan apa yang aku lakukan, akhirnya juga nasibku sama seperti dia, sama-sama mati. Aku membusuk di penjara.”

Apa kita bisa kenalan?

“Bisa, siapa namamu?”

Namaku didik. Namamu?

“Namaku SETAN”.

Namamu setan? Apa kau tidak punya nama yang lebih baik? Namamu di dunia siapa?

“Setan”.

Dasar setan, dimana-mana kelakuanmu seperti setan.

“Nama ini pemberian malaikat kubur, aku tidak bisa mengubah namaku. Karena aku dari dulu, dari masih menjadi manusia, sikapku sudah seperti setan. Makanya bukan sebuah bencana sekarang namaku juga setan”.

Setan, bagaimana rasanya mati? Apakah sakit? Ak takut dengan kematian.

“Rasa mati amat sangat sakit, sebelum mati aku selalu di kejar-kejar rasa menyesal. Aku di maki-maki banyak orang, istriku juga sering menangis karena mendapat beban berat serta dikucilkan, perasaanku seprti tercabik-cabik tidak karuan. Seperti perasaan dendam yang tidak tersalurkan. Sakit seluruh tubuh, tersiksa, dan begitu menderita. Sampai tidak enak untuk makan, perut kosong dan lama-lama membusuk”.

Kenapa kau tidak seperti para koruptor yang hidup enak di penjara seperti yang dikabarkan di media-media?

“Di negriku, duitku habis untuk membayar ganti rugi kerugian Rakyat.”

Memangnya dimana negaramu, apakah kau tidak tinggal di Indonesia?

“iya, aku tidak tinggal di Indonesia. Aku tingal di negri yang punya moral tinggi, tidak seperti di Indonesia. Dulu aku sering dengar kabar dari internet kalau Indonesia itu Negara bobrok, penuh dengan orang-orang yang menipu diri seperti aku ini.”

Setan, apa kamu bertemu dengan orang yang kamu bunuh itu di dunia setan sana?

“Aku bertemu, itu juga yang aku sesali. Hidup dia di duniaku sangat enak, dia dijadikan malaikat karena kebaikannya. Dia biasa tersenyum renyah dan bahagia, karena banyak sekali yang mendoakannya. Dan karena memang dia orang baik. Bukan koruptor seperti aku ini waktu di dunia. Tidak seperti aku, harus bekerja keras hidup di jiwa manusia, untuk mengajak mereka menjadi setan, agar mereka bersikap seperti setan. Aku tidak bisa tersenyum seperti dia, yang bisa aku lakukan hanya tertawa licik. Sungguh tidak mengenakkan. Aku tidak bisa hidup merdeka di sini, tidak seperti dia. Walaupun dulu dia bawahanku yang kapan saja bisa aku pecat.”

Menakutkan sekali kematian itu. Sepertia apa yang aku takutkan. Aku tidak mau menjadi setan seperti kamu.

“kamu jangan takut dengan kematian. Kematian itu adalah kemerdekaan. Ada sisi baik dari kematian, asalkan kamu mau menjadi orang baik seperti dia. Dia selalu berbicara tentang kebenaran, mempunyai moral yang baik, selalu tunduk dengan Tuhannya, selalu mengasihi apa yang dia temui, selalu mencari ilmu walaupun dia hanya seorang cleaning service (ah peduli setan dengan status cleaning service), dan menggunakannya untuk kebaikan, selalu. Dan dia selalu menasehati dalam kebaikan, selalu bersedekah, ingat, bersedekah, pokoknya segala kebaikan ada dalam dirinya. Namun boleh kamu takut bila kamu menjadi setan dunia, koruptor seperti aku, culas merugikan orang lain, haram, terkutuk, bangsat, matipun tersiksa. Mendapatkan sisi buruk dari kematian karena pilihanku sendiri”.

(Kampus solo, 28 Desember 2010. Saat-saat berantakan)
Terima kasih telah membaca artikel: Cerpen "SETAN"

Cerpen "Sepakbolaisme" #INDONESyalala

0 komentar
Boi enak benar kau lihatnya, menang mana nanti? Oiya boi, sudah beli kostumnya? Pusing aku boi, anakku minta dibelikan, mana nyarinya susah. Setelah ketemu aku juga ikut beli walau duit dapet dari utang. Ah, kau boi. kenapa belum beli, cacat nasionalisme kau. Boi, Cantik juga tu yang bawakan berita. Mau aku kalau aku jadi bini keduaku. Wah boi, serius kau liat berita semua canel tentang bola semua boi. Ikut lihat aku boi, kasih tempat aku.

Boi, ayo ikut do’a boi. Masa kita kalah sama santri itu, mereka saja khusuk mendoakan dengan istigosah kok. Kita harus mengadakan do’a bareng nanti di masjid setelah sholat, biarlah aku nanti datang jama’ah dan mengajak agar orang-orang datang jama’ah juga. Masjid biar jadi ramai ntar, Tuhan biar juga senang karna banyak yang datang.

Ah, kau boi, dari tadi diam saja. Jawab omonganku niii, sampai berbusa saja ni mulut.  “lihat ni berita, menarik. Kau punya duit mau kau buat untuk beli tiket ga? Itu kita liat di sana, pasti menarik. Aku ingat itu saat dulu nonton di stadion, walaupun lagunya cucak rowo tapi seperti nyanyi Indonesia raya setelah baru saja menang perang dengan penjajah, begitu khidmat, penuh patriotisme”. Hahahaha, bener kau boi. Aku juga ingat itu, tapi kalau beli tiket saja susahnya minta ampun dan sering ricuh gini mending duitku aku belikan tivi boi, atau buat sewa layar tancep. Itu pun aku bisa sesak napas desakan begitu, oksigen saja sudah terkontaminasi mobil-mobil macet di jalan begitu, sekarang oksigen local bisa bingung mau masuk hidung siapa, jangan-jangan oksigen ga suka dengan orang macam aku, ga punya duit buat makan bini ama anak. Belum lagi aku pingsan di situ, di injak-injak trus mati. Hahahaha, bayangin saja aku ga mampu.

“Ini, mau dikasih rumah semua pemainnya.  Andai kita jadi pemain, uang melimpah ruah, rumah bisa aku jual buat pulang kampung. Sayang aku ga jadi pemain, nendang bola ke depan saja arahnya jadi kebelakang. Ah, ngawur. Si bakri hebat juga mau beri semua pemain duit. Hahahah, padahal yang ada di lapindo sana masih pada ngungsi melawan penderitaan, macam jadi orang bangkrut saja, ga punya rumah lagi, kompor, kulkas, tivi buat liat besok Indonesia main di final. Semua disita sama lumpur yang amat rakus seperti politisi-politisi yang mengaku-ngaku pahlawan kemenangan akhir-akhir ini. Bak muka cabul saja orang-orang itu seperti sedang berada di kandang perawan. Semua ingin di miliki dan dicicipi”. Hahahahaha… bahasa kau boi, kayak anggota dewan yang terhormat saja, yang dibagi-bagi kupon gratis nonton orang gugup karena mendapat pengharapan yang terlampau besar.

Boi, enak juga ya jadi orang yang punya nomor 17 itu, yang namanya seperti nama tetangga kita, mbah dim. Lihat boi, cewe-cewe pada nge’fans, dari anak muda yang cantik-cantik sampai yang udah uzur.  Bini ku juga ngefans minta ampun kalau lihat dia, kalau ada dia nongol di tivi ni, lupa sama aku dan lupa nyusuin anak. Tuing-tuing ni kepala jadinya. “hahahaha, nampaknya kita juga harus jadi idola juga, ga jelek-jelek amat ni muka. Tapi jadi apa ya, gimana kalau jadi orang yang bisa menjebloskan para koruptor saja, biar ga bangkrut ni Negara. Pasti muka kita bakal di pajang di tivi dan Koran-koran, atau bahkan di acara gossip. Mantab kan, kalau itu benar terjadi. Tapi sayang kau Cuma kuli bangunan, dan aku anak SMA yang sering nunggak bayar SPP. Kalau kau meninggalkan kerja sehari saja sehari juga ga dapat ngisi perut. Bisa makan angin nanti. Ga seperti dokter boyke yang kata infotement mau pergi ke Malaysia buat nonton final, punya duit banyak dia, bisa beli aftur pesawat buat senang-senang”.

Eh, tapi gimana ya nasib pasiennya? Padahal banyak pasien yang pada pingin besarin kelamin dan konsultasi gaya terbaru buat acara puas-puasan. Jadi kepingin ntar malem sama bini, kita mesra-mesraan lagi.

“Enak kau, udah punya bini. Aku ni masih SMA, mana bisa kepakai ni tatat”. Omongan kau boi, bilang tatat kepakai. Hahahahaha, sabar boi. Tunggu umur, jangan kau sikat gadis-gadis duluan sebelum kawin.

Boi, Katanya bener apa yang suporter Malaysia pada curang-curang minta ampun, masuk bawa senjata lessor.

“laser”

Lessor!

“laser”.

Lesor! Ah, apalah namanya. Kasian yang pada main, konsentrasinya terganggu. Bangsat memang mereka, sudah sering menjarah pulau kita, ngaku-ngaku inilah-itu lah, siksa TKW kita, ah mual aku dengarnya. Tapi kenapa mereka culas ya boi, apa kita yang gampang di gobloki sama mereka? Tak tau aku. Ah Boi, sekolahlah kau yang pandai, biar besok jadi pemimpin yang hebat, biar besok Negara ini makmur adil sejahtera, semua kebutuhan murah-murah dan biar jadi bangsa yang dihormati bangsa lain serta biar punya moral yang baik bukan moral tai kucing, jangan ada lagi penjarahan dan tipu-menipu antar bangsa. Jadi bangsa yang hebat lah pokoknya, ga ada yang berani menjajah kita secara fisik dan non fisik. Apalagi dijajah oleh orang bangsa sendiri. Bajingan tengik mereka itu boi.

Moga saja boi, Indonesia bisa menang, dan nasionalisme tidak jadi salah kaprah. Tidak lagi ada penjarahan tiket, maki-makian, bentrok. Tidak ada lagi fanatisme dan ekspektasi yang berlebihan, agama dibuat menjadi kerdil dan tidak bernilai lagi. Dan tidak ada lagi yang namanya politik tai kucing.

“hebat juga kau ngomong, ga ngerti aku apa yang kau ucap. Yang jelas jangan sampai yang kita lakukan sia-sia, menang kalah jadi sama saja, yang didapat hanya abu. Karena banyak ulah-ulah yang tidak rasional dan biadab. Besok aku dukung Indonesia sepenuhnya, biarlah aku disini sikap nasionalismeku aku tunjukkan dengan mendukungnya dan berbangga hati dengan semangat garuda Indonesia. Dan dengan belajar giat, bekerja keras, dan berdo’a sungguh. Untuk Indonesia yang lebih baik”.

Nasionalisme = Keluargaisme, sepakbolaisme, hukumisme, politikisme, pendidikanisme.

(Rumah, 26 Desember 2010)
Terima kasih telah membaca artikel: Cerpen "Sepakbolaisme" #INDONESyalala

Ibu Seperti Bunga Mawar

0 komentar
Keluarga selalu ada menjaga manusia-manusia yang ada di dalamnya. Seorang anak sedang berpikir tentang dirinya sendiri, tentang pilihan yang ingin dia pilih. Lihat saja, aku azizah sedang gamang menentukan sebuah warna pensil untuk mewarnai mawar yang ada di buku. Azizah teriak, "Ayaaaaaahh,, bunga mawar itu warnanya apa?". Ayahnya terlalu sibuk membaca di teras depan. dia teriak lagi, "Ayaaaaaaahh, ayah dimana?". Karena kesal anak kecil yang giginya banyak yang hilang karena keseringan makan coklat dan begitu lucu saat dia nyengir itu berdiri dan mencari ayahnya, Ayah dimana? Azizah mau tanya sama ayah. akhirnya dia pergi ke teras yang sebelumnya dia pergi ke kamar ayahnya ternyata tidak ada.
Setelah menghadap ayah, Azizah menanyakan lagi soal pilihan yang tadi membuatnya bingung. "Ayah, bunga mawar itu warnanya apa?". Ayahnya tetap saja sibuk membaca koran yang sudah beberapa hari dibeli namun belum sempat dibaca. Sebenarnya ayah masih tidak sadar dengan pertanyaan Azizah, Ayah hanya menjawab "warna putih". Azizah kegirangan, dan mengingat-ingat bahwa bunga mmawar itu warnanya putih.
Dia langsung berlari ke meja belajarnya meneruskan pekerjaannya mewarnai yang sempat tertunda karena ketidak tahuannya. Dengan wajah gembira dia mencari pensil warna putih, dideretan paling samping dia menemukannya lalu mengambilnya dan siap-siap untuk menggoreskannya ke gambar.
Saat digoreskan, Azizah merasa kecewa. Karena kertas warna putih dengan pensil warna putih tidak akan membuat bunga mawar itu bewarna seperti yang dia bayangkan.

Lalu dia berpikir kalau, ah, aku belum menggunakan warna hitam dari tadi. Akan ku coba warna hitam saja. Dia pun menumpuk warna putih dengan warna hitam pekat bunga mawar itu. Dia terlihat murung, ternyata warna pilihannya tidak begitu menarik untuk dilihat. Dia juga tidak mau bertanya lagi soal warna kepada ayah, karena dia yakin, ayah pasti akan tertawa kalau mawar yang tadi dibilang putih tiba-tiba diwarnai hitam olehnya.

Tahu-tahu pintu kamarnya terbuka, ternyata Ibunya yang membuka pintu. Azizah langsung bertanya. Ibu mawar itu warnanya apa? kok gambarku tidak menarik?

Ibunya dengan senyum yang damai lalu bilang "mana dhek gambarmu?", Ini bu...
Ibunya tanpa bilang apa-apa lalu digandenglah tangan Azizah pergi keluar rumah. Wajah Azizah dengan kebingungannya yang membuat semakin menggemaskan lalu bertanya. Ibu, kita mau kemana? Ayo ke rumah Pak nasir, Pak nasir ustadz itu bu?, Ibunya menjawab, "Iya".
Sambil berjalan digandeng ibunya Azizah bernyanyi "Kasih ibu, kepada beta tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali, bagai kan surya yang menyinari dunia". Ibunya tersenyum dan dalam batinnya berharap esok dia akan jadi orang yang berguna.

Setelah berjalan cukup lama kerumah ustadz nasir. Azizah, lihat itu. Itu namanya bunga mawar. Azizah langsung protes, Kok warnanya merah bu? kata ayah bunga mawar itu warnanya putih. Ibu lalu memberikan pengertian kalau selain merah bunga mawar ada yang warnanya putih. Azizah nyengir, tetap saja tampak lucu.
Ibu ayo kita lihat dari dekat. Saat berada di dekatnya Azizah benar-benar memperhatikan bunga itu, lalu dia melihat wajah Ibunya dengan tersenyum tanda dia berterima kasih kepada ibunya yang telah menunjukkan bunga mawar yang indah ini. Ibunya lalu tersenyum...

Istri ustadz nasir pun keluar rumah membuka pintu rumah, entah berniat untuk apa, barangkali memang sengaja mau menyiram bunga-bunga mawarnya di pekarangan samping rumah. Ibu Azizah lalu menyapa dan berbincang-bincang dengan istri ustadz nasir, meninggalkan Azizah sendirian melihat mawar itu.

Seperti disihir oleh mantra mawar itu. Tiba-tiba saja tangan Azizah menyentuh batang mawar itu, tanda ingin memiliki. Azizah sepontan langsung menjerit kesakitan dan mematahkan tangkai mawar itu karena jarinya tertusuk duri. Ibunya dan istri ustadz nasir langsung menghampiri Azizah dan melihat mawar itu. Azizah nakal, kenapa mawar itu kamu rusak? Itu milik Ibu nasir. Ibunya yang mengerti kalau mawar itu kesayangan Ibu nasir langsung meminta maaf atas ulah anaknya. Azizah merasa bersalah dan juga ikud minta maaf kepada Ibu nasir. "Maaf ibu, Azizah tidak sengaja" dengan wajah memelas tetap saja menggemaskan Ibu nasir lalu memafkannya.

Diajaklah Azizah pulang oleh ibunya, dan ibunya hanya diam jengkel kepada azizah, karena mengetahui kalau bu nasir pasti kecewa mawar kesayangannya dirusak oleh anaknya. Dan Azizah pun dalam perjalanan pulang dengan digandeng ibunya menundukkan kepala tanda dia menyesal. Dalam batin dia menyesal, kenapa tadi dia sangat ingin memiliki mawar itu. Tapi memang, mawar itu benar-benar indah.

Sampai dirumah, dengan kasih sayang Azizah ditanya oleh ibunya, kenapa Azizah tadi mematahkan tangkai mawar kesayangan ibu nasir, dengan sedikit ketakutan Azizah menjawab kalau dia tadi ingin memilikinya dan  ingin mencabut mawar itu untuk ditanam dirumah. Sebagai penghias rumah.
namun karena ketidak tahuan Azizah, Azizah kena duri. dan tidak sengaja tangkai itu patah oleh kekagetan Azizah karena kesakitan. Mana, sakitmu Ibu obati, penuh perhatian dan perlindungan.

Ibunya tersenyum paham dan memberikan pengertian kepada Azizah. "Azizah, maaf ibu tadi memarahimu. karena Ibu tidak mengerti kenapa kamu berbuat begitu, mematahkan tangkai mawar itu. Azizah, jangan sekali-kali lagi kamu mematahkan tangkai mawar, karena bila kamu mematahkan tangkai mawar berarti kamu telah mematikan kehidupan". Azizah mengangguk paham dan merasa begitu damai lagi dengan Ibunya. Lalu Azizah pergi ke kamarnya dan membereskan gambarnya tadi, namun tidak meneruskan mewarnainya, dia simpan di dalam lemari, karena menurutnya bunga mawar itu begitu indah, menyihir orang yang melihatnya. Memantulkan cahaya kedamaian didalam batin terhadap siapa saja yang melihatnya. Seperti cahaya yang tidak memilih-milih tempat yang dia terangi ...

Dari saat itu Azizah mulai tumbuh dewasa dengan ingatan bahwa bunga mawar adalah tanda kedamaian terhadap orang yang melihatnya. Tanpa tahu bahwa gambar mawarnya yang ada di dalam lemari bulum sempat diselesaikan. Azizah dewasa dengan wajah dan perangai yang begitu menarik. banyak teman-teman yang menyukainya, karena dalam jiwanya masih tertanam kata-kata ibunya bahwa "jangan kita mematahkan tangkai mawar, karena sama saja kita telah membunuh kehidupan". Dia memahami pengertian yang diberikan Ibunya sebagai sikapnya kepada teman-temannya. Bahwa dia tidak akan menyakiti temanya seperti mematahkan tangkai mawar. Sehingga itu jawaban kenapa dia memiliki banyak teman yang begitu baik kepadanya selain karena wajahnya yang menarik. Azizah tetap saja menggemaskan..

Setelah dia menginjakkan kakinya di dunia perkuliahan, dan lama tidak bertemu dengan ibunya. Lama tidak mencium tangan ibunya dan memeluknya. Karena Azizah telah merantau ke luar pulau untuk sekolah, meninggalkan kedamaian keluarganya. Lama tidak bercanda dengan ibu dan Ayahnya serta Adiknya, adiknya yang lahir saat azizah umur 12 tahun. Lama tidak memberikan senyumnya yang menarik terhadap keluarganya. Akhirnya ada rasa rindu yang seolah-olah akan meledak. Dia ingin saat liburan Semester pulang dari Jawa menuju ke kampungnya, Makasar. Pada liburan semester setelah dia mengumpulkan uang kehidupannya di perantauan untuk kembali mengobati rasa rindu kepada keluarganya, terutama pada ibunya yang telah mengajarkan pengertian-pengertian dalam hidup untuk berkasih sayang, bekerja keras, dan melindungi keluarganya.

Setelah dia pulang ke rumah, mata Ibu berkaca-kaca saat melihat anaknya pulang secara tiba-tiba setelah dua Tahun tidak bertemu, tidak seperti keadaan biasanya saat diakhiri dengan mendaftar kuliah di Jawa. Meluaplah segala kerinduan itu. Dipeluk, dicium, dipeluk, dicium, mencium ayahnya, adiknya, dan membawakan oleh-oleh untuknya.

Berjalanlah kehidupanya dengan keluarganya yang begitu damai selama beberapa hari. dan tidak dia lewatkan untuk bercengkrama dengan keluarganya. Terutama ibunya yang telah selalu memberikan pengertian dalam hidup untuk anak-anaknya, terutama dirinya.

Tibalah masa-masa akan masuk kuliah lagi, akhir dari liburan. Azizah tiba-tiba teringat dengan Perpisahan. Memang, segala jenis perpisahan tidak ada yang mengenakkan, apalagi berpisah dengan keluarganya yang indah, terutama Ibunya. Masa-masa itu, tepatnya 3 hari sebelum Azizah kembali ke Jawa. Azizah mencoba mengingat-ingat segala jenis keromantisan keluarga yang pernah dialami. Segalanya.. Coba kalian lakukan itu, pasti akan mengalir air mata yang entah dari mana datangnya... Sampi dia teringat dengan masa dimana dia mewarnai bunga mawar! Ya. Azizah ingat.

Lalu dengan wajah serius, dia bangun dari rebahannya di kamar, membuka pintu almari dan mencari-cari gambarannya dulu.

Tibalah saat perpisahan yang membencikan itu, berpisah dengan keluarga terutama ibunya. di pekarangan rumah Azizah berpamit untuk pergi ke jawa. meneruskan apa yang nentinya menjadi awal kebanggaan ibunya, menjadi seorang Dokter!


Dengan isak tangis, detik-detik kepergiannya merantau kembali. Di keluarkanlah gambar itu, gambar yang belum sempat selesai warnanya. Gambar yang menjadi awal segala jenis pengertian-pengertian selanjutnya dalam memahami hidup. bahwa hidup harus berkasih sayang terhadap semuanya, termasuk pada tumbuhan sekalipun. Itu semua didapat dari ibunya..

Mawar itu diwarnainya dengan warna merah. Tanda penuh keberanian, tanda penuh semangat kejujuran, tanda penuh pengorbanan. Hadiah untuk keluarganya, terutama ibunya.


(Rumah, 21 Desember 2010. Untuk hari Ibu, Ibu nomor satu di dunia)


Terima kasih telah membaca artikel: Ibu Seperti Bunga Mawar

Puisi "Ibuku Masih Muda"

0 komentar
Kesal, murung dan jengkel
terhadap anak-anaknya yang nakal
namun dia mampu menyihir perasaannya sendiri
menjadi kegembiraan

Ibuku masih muda
Semuda rambutnya yang belum berubah warna menjadi putih
yang menjadi musuh tanda kematian
kekal hidup dalam hati

Ibuku masih muda
semuda semangatnya untuk bercengkrama
berkasih sayang dengan keluarganya
tanpa gundah dan pecah

Ada Do'a
Ada harapan
Aku ingin di surga kelak,
Ayahku tidak memilih bidadari-bidadari lain
Selain Bidadari yang aku do'akan, IBUKU

Ibuku masih muda
untuk berbicara hal-hal anak-anak muda yang konyol
aktuil, dan penuh kebijaksanaan saat anaknya salah arah,
Ibuku masih muda

Ibuku masih muda
Mencari uang biaya sekolahku
dengan cara-caranya yang manis
walau lelah tetap menahan tangis.

(Rumah, 15 Desember 2010. Kala senja dan hujan)
Buat ABI dan UMI
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Ibuku Masih Muda"

Keromantisan

0 komentar
Ada sebuah tempat,
dimana kita tidak bisa meminta seperti yang kita inginkan
di dalam mimpi hal itu bersemayam begitu nyata
senyata bintang-bintang di langit.

biarlah kita mengumbar kemesraan di tiap malam
lalu pergi ke tempat yang tidak bisa meminta tadi
namun hanya saat itu kitalah yang bisa berdamai dengan batin
itu adalah keromantisan, bukan hanya dalam kata

bila kamu tahu, cantik bukan dilihat dari wajah.
apa kamu yakin?
bagaimana bila aku bilang kalau cantik berasal dari mata!
kau akan sedikit tersenyum sebagai penghormatan terakhir pada pemberi hidup setelah berdoa

sebagai tempat mengistirahatkan mata
agar mata itu tetap bisa menunjukkan kecantikanmu esok pagi
dalam kedamaian batin
dan kedamaian yang menyihir.


(Rumah, 12 Desember 2010. Untuk seseorang yang menginginkan keromantisan sebelum tidur)
Terima kasih telah membaca artikel: Keromantisan

Kala Kecantikan Menindas Wanita

0 komentar
Apa yang anda pikirkan tentang kecantikan?

apakah wanita yang langsing itu cantik?
apakah wanita yang gemuk itu cantik?
apakah wanita yang putih itu cantik?
apakah wanita yang hitam itu cantik?
apakah wanita yang tinggi itu cantik?
apakah wanita yang pendek itu cantik?
apakah wanita yang berambut lurus itu cantik?
apakah wanita yang berambut kriting itu cantik?

Apakah kamu adalah wanita yang menjadi diri sendiri.

Mengapa iklan sering menggunakan wanita putih, tinggi, langsing, berambut lurus?
Itu yang sering saya sebut Selera propaganda, yang pada akhirnya wanita tidak mampu menunjukkan siapa sebenarnya dirinya seperti yang di harapkannya. Kenapa hal tersebut terjadi, karena nilai kita sebagai seseorang yang bisa menilai harus didekte oleh iklan tersebut, yang notabane adalah Industri. Karena industri selalu bersifat komersial maka dengan cara sedemikian rupa harus ada yang dikorbankan, yaitu Konsumen.

Sekilas, perempuan seperti diuntungkan dengan munculnya beberapa produk kosmetik yang ‘seolah’ membantu mereka mengatasi problem kecantikannya. Namun secara bersamaan, perempuan juga dibombardir dengan segala informasi produk kecantikan yang menawarkan banyak idealisasi citra diri yang sangat bias. Bias, mengingat perempuan sebagai manusia seharusnya dipandang secara seimbang dari dua aspek sekaligus; jasmaniah dan ruhaniahnya. Kecantikan perempuan memiliki dua sisi yang harus dipadukan agar terwujud kecantikan yang paripurna (Tilaar, 1999).

Steorotip-stereotip (pencitraan) tersebut akhirnya semakin dekat dengan apa yang dilihat dalam iklan produk kecantikan. yang pada akhirnya seorang wanita hanya mempunyai dua pilihan : memiliki pikiran atau memiliki kecantikan.

Tanpa disadari kita semua Sulit untuk menemukan wanita yang  memiliki kesadaran mandiri atas identitasnya.

Saya pikir menjadi cantik adalah dambaan setiap wanita karena fitrah wanita memang menyukai kecantikan dan keindahan. Untuk mendapatkan pengakuan “cantik” ini banyak wanita yang kemudian menyiksa diri. Contohnya, seperti wanita pada zaman Dinasty Ming yang harus rela dipatahkan jari-jari kakinya demi mendapatkan kaki berukuran kecil. Beda lagi dengan penduduk Mongolia dan Tibet yang menganggap wanita cantik adalah yang berleher jenjang. Semakin panjang leher semakin cantiklah dia. Oleh karena itu, wanita di sana rela menglilit lehernya dengan banyak kalung timah yang mengikat erat di leher mereka sejak kecil. Semakin bertambah usia, jumlah kalung di leher mereka pun semakin bertambah sehingga membuat leher seolah tertarik ke atas.

Sampai saat ini pun masih terus ada wanita-wanita yang rela menyakiti dirinya demi tampil cantik.

Nah yang sering saya temui saat ini adalah wanita yang melakukan program diet. yang pada akhirnya menerima penyakit Aneroxia (Takut kegemukan). Lalu mereka melakukan diet ketat yang sebenarnya begitu menyakitkan dan tentunya tidak baik bagi kesehatan contohnya setelah makan harus dipaksa memuntahkan makanannya kembali. Ini artinya mereka malah menyakiti diri mereka sendiri hanya karena berkeinginan menjadi wanita langsing, cantik, seperti apa yang ada di iklan-iklan yang mereka lihat. Harus oprasi plastik, bahkan operasi virginity yang tentunya penuh resiko. Belum lagi bedak yang mahal, baju yang mahal, kawat gigi yang mahal, dan lain sebagainya.

Saya berharap seorang wanita mampu berpikiran jernih dan tidak hanya mengandalkan cita rasa hanya karena berkeinginan untuk menjadi cantik.

Saya akan mencoba menganalogikan dalam sebuah fabel.

Seekor lebah atau kupu-kupu terperangkap dalam botol. Dari luar, ia tampak menari-nari penuh gairah, dari sisi ke sisi. Ia terbang meliuk-liuk, dari dasar ke puncak. Namun, dari dalam sungguh malang. Sebenarnya tak ada tarian gembira. Tak ada liukan bergairah. Yang ada cuma usaha tanpa harapan. Pelan tapi pasti, sang lebah mati perlahan. Tercekik lunglai kehabisan oksigen.

Kita pun kadang tidak sadar akan hal tersebut. Secara lahiriyah kita terlihat indah dan elok oleh orang lain, tanpa masalah, tanpa beban. Misalkan saja, Ada wanita muda anak keluarga pas-pasan mempunyai kulit putih dengan bentuk tubuh dan kulit cap salon, lalu baju dengan bandrol harga yang bisa buat makan keluarga miskin selama satu bulan diperoleh dari kerja keras orang tuanya siang malam. Bukankah hal tersebut tanpa disadari telah menjadi malapetaka bagi kita? Sebuah kepalsuan. Mereka tidak mampu lagi mengekspresikan dirinya secara bebas, terkotak hanya pada bagaimana bisa terlihat cantik menurut selera propaganda dan tentunya menjadi pusat perhatian. Padahal bagi wanita, menjadi pusat perhatian di jaman buas seperti sekarang adalah ketidakamanan. Ditambah lagi dengan fenomena bahwa semua laki-laki itu jahat. Banyak lelaki jahat pun juga karena seorang wanita memang lebih menginginkan kecantikan daripada melatih pikiran. Kenapa begitu, karena seorang perempuan adalah IBU. Bila kita tahu, ternyata menjadi seekor lebah cantik, yang meliuk di dalam botol sebenarnya sama sekali kita tidak mampu bebas untuk terbang. Gelisah, Palsu, dan mati pelan-pelan.

Sebenarnya untuk apa wanita atau bahkan laki-laki ingin terlihat "wah"? Andaikata ada seorang wanita ingin menarik laki-laki agar menyukainya dengan cara berpakaian terbuka. memang banyak yang akan mendekat, karena lelaki sekarang sudah jadi jahat. Tapi bukankah wanita itu tetap akan harus menyeleksi dari sekian banyak laki-laki. seperti bangkai menyeleksi beribu-ribu lalat.

Namun ternyata ada juga wanita yang berpakaian anggun, bertuturkata santun dan bertingkah sopan. Sederhana dalam pikiran, kata dan perbuatan. Kelihatannya memang hanya sedikit laki-laki yang akan mendekat, namun bukankah laki-laki itu sudah terseleksi dan final?

Saya tidak menyimpulkan bahwa karangan ini salah atau benar karna ini adalah kerelatifan. Hanya berangkat dari apa yang saya lihat didampingi literatur-literatur yang pernah saya baca. Intinya saya tidak sewot, itu pilihan. Menjadi siapa seseorang itu, itu adalah PILIHAN.

Terbang bebas seperti kupu-kupu atau lebah nan cantik dan indah, dengan MEMBEBASKAN PIKIRAN dan mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Bahwa kita semua adalah "MADE IN ALLAH".

Oleh Amin Bagus Panuntun
Rumah, 30 November 2010
Terima kasih telah membaca artikel: Kala Kecantikan Menindas Wanita

Kala Kecantikan Menindas Wanita

0 komentar
Apa yang anda pikirkan tentang kecantikan?

apakah wanita yang langsing itu cantik?
apakah wanita yang gemuk itu cantik?
apakah wanita yang putih itu cantik?
apakah wanita yang hitam itu cantik?
apakah wanita yang tinggi itu cantik?
apakah wanita yang pendek itu cantik?
apakah wanita yang berambut lurus itu cantik?
apakah wanita yang berambut kriting itu cantik?

Apakah kamu adalah wanita yang menjadi diri sendiri.

Mengapa iklan sering menggunakan wanita putih, tinggi, langsing, berambut lurus?
Itu yang sering saya sebut Selera propaganda, yang pada akhirnya wanita tidak mampu menunjukkan siapa sebenarnya dirinya seperti yang di harapkannya. Kenapa hal tersebut terjadi, karena nilai kita sebagai seseorang yang bisa menilai harus didekte oleh iklan tersebut, yang notabane adalah Industri. Karena industri selalu bersifat komersial maka dengan cara sedemikian rupa harus ada yang dikorbankan, yaitu Konsumen.

Sekilas, perempuan seperti diuntungkan dengan munculnya beberapa produk kosmetik yang ‘seolah’ membantu mereka mengatasi problem kecantikannya. Namun secara bersamaan, perempuan juga dibombardir dengan segala informasi produk kecantikan yang menawarkan banyak idealisasi citra diri yang sangat bias. Bias, mengingat perempuan sebagai manusia seharusnya dipandang secara seimbang dari dua aspek sekaligus; jasmaniah dan ruhaniahnya. Kecantikan perempuan memiliki dua sisi yang harus dipadukan agar terwujud kecantikan yang paripurna (Tilaar, 1999).

Steorotip-stereotip (pencitraan) tersebut akhirnya semakin dekat dengan apa yang dilihat dalam iklan produk kecantikan. yang pada akhirnya seorang wanita hanya mempunyai dua pilihan : memiliki pikiran atau memiliki kecantikan.

Tanpa disadari kita semua Sulit untuk menemukan wanita yang  memiliki kesadaran mandiri atas identitasnya.

Saya pikir menjadi cantik adalah dambaan setiap wanita karena fitrah wanita memang menyukai kecantikan dan keindahan. Untuk mendapatkan pengakuan “cantik” ini banyak wanita yang kemudian menyiksa diri. Contohnya, seperti wanita pada zaman Dinasty Ming yang harus rela dipatahkan jari-jari kakinya demi mendapatkan kaki berukuran kecil. Beda lagi dengan penduduk Mongolia dan Tibet yang menganggap wanita cantik adalah yang berleher jenjang. Semakin panjang leher semakin cantiklah dia. Oleh karena itu, wanita di sana rela menglilit lehernya dengan banyak kalung timah yang mengikat erat di leher mereka sejak kecil. Semakin bertambah usia, jumlah kalung di leher mereka pun semakin bertambah sehingga membuat leher seolah tertarik ke atas.

Sampai saat ini pun masih terus ada wanita-wanita yang rela menyakiti dirinya demi tampil cantik.

Nah yang sering saya temui saat ini adalah wanita yang melakukan program diet. yang pada akhirnya menerima penyakit Aneroxia (Takut kegemukan). Lalu mereka melakukan diet ketat yang sebenarnya begitu menyakitkan dan tentunya tidak baik bagi kesehatan contohnya setelah makan harus dipaksa memuntahkan makanannya kembali. Ini artinya mereka malah menyakiti diri mereka sendiri hanya karena berkeinginan menjadi wanita langsing, cantik, seperti apa yang ada di iklan-iklan yang mereka lihat. Harus oprasi plastik, bahkan operasi virginity yang tentunya penuh resiko. Belum lagi bedak yang mahal, baju yang mahal, kawat gigi yang mahal, dan lain sebagainya.

Saya berharap seorang wanita mampu berpikiran jernih dan tidak hanya mengandalkan cita rasa hanya karena berkeinginan untuk menjadi cantik.

Saya akan mencoba menganalogikan dalam sebuah fabel.

Seekor lebah atau kupu-kupu terperangkap dalam botol. Dari luar, ia tampak menari-nari penuh gairah, dari sisi ke sisi. Ia terbang meliuk-liuk, dari dasar ke puncak. Namun, dari dalam sungguh malang. Sebenarnya tak ada tarian gembira. Tak ada liukan bergairah. Yang ada cuma usaha tanpa harapan. Pelan tapi pasti, sang lebah mati perlahan. Tercekik lunglai kehabisan oksigen.

Kita pun kadang tidak sadar akan hal tersebut. Secara lahiriyah kita terlihat indah dan elok oleh orang lain, tanpa masalah, tanpa beban. Misalkan saja, Ada wanita muda anak keluarga pas-pasan mempunyai kulit putih dengan bentuk tubuh dan kulit cap salon, lalu baju dengan bandrol harga yang bisa buat makan keluarga miskin selama satu bulan diperoleh dari kerja keras orang tuanya siang malam. Bukankah hal tersebut tanpa disadari telah menjadi malapetaka bagi kita? Sebuah kepalsuan. Mereka tidak mampu lagi mengekspresikan dirinya secara bebas, terkotak hanya pada bagaimana bisa terlihat cantik menurut selera propaganda dan tentunya menjadi pusat perhatian. Padahal bagi wanita, menjadi pusat perhatian di jaman buas seperti sekarang adalah ketidakamanan. Ditambah lagi dengan fenomena bahwa semua laki-laki itu jahat. Banyak lelaki jahat pun juga karena seorang wanita memang lebih menginginkan kecantikan daripada melatih pikiran. Kenapa begitu, karena seorang perempuan adalah IBU. Bila kita tahu, ternyata menjadi seekor lebah cantik, yang meliuk di dalam botol sebenarnya sama sekali kita tidak mampu bebas untuk terbang. Gelisah, Palsu, dan mati pelan-pelan.

Sebenarnya untuk apa wanita atau bahkan laki-laki ingin terlihat "wah"? Andaikata ada seorang wanita ingin menarik laki-laki agar menyukainya dengan cara berpakaian terbuka. memang banyak yang akan mendekat, karena lelaki sekarang sudah jadi jahat. Tapi bukankah wanita itu tetap akan harus menyeleksi dari sekian banyak laki-laki. seperti bangkai menyeleksi beribu-ribu lalat.

Namun ternyata ada juga wanita yang berpakaian anggun, bertuturkata santun dan bertingkah sopan. Sederhana dalam pikiran, kata dan perbuatan. Kelihatannya memang hanya sedikit laki-laki yang akan mendekat, namun bukankah laki-laki itu sudah terseleksi dan final?

Saya tidak menyimpulkan bahwa karangan ini salah atau benar karna ini adalah kerelatifan. Hanya berangkat dari apa yang saya lihat didampingi literatur-literatur yang pernah saya baca. Intinya saya tidak sewot, itu pilihan. Menjadi siapa seseorang itu, itu adalah PILIHAN.

Terbang bebas seperti kupu-kupu atau lebah nan cantik dan indah, dengan MEMBEBASKAN PIKIRAN dan mengetahui siapa diri kita sebenarnya. Bahwa kita semua adalah "MADE IN ALLAH".

Oleh Amin Bagus Panuntun
Rumah, 30 November 2010

Terima kasih telah membaca artikel: Kala Kecantikan Menindas Wanita

Untukmu Rakyat Indonesylala

0 komentar
"DEMOKRASI" satu istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Apa kita termasuk masyarakat Indonesia?
 saya akan mengutip arti dari Demokrasi secara sederhana, Demokrasi yaitu sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, Rakyatlah yang berkuasa mutlak. APAKAH KITA RAKYAT? Logikanya Presiden dan DPR, dll adalah wakil dari rakyat, mereka bekerja untuk kita. analoginya, wakil kepala sekolah dengan kepala sekolah kedudukannya lebih tinggi kepala sekolah. Rakyatlah kepala sekolah itu. Jadi kita berhak mengangkat dan memberhentikan wakil rakyat bila sudah menyalahi apa yang kita mau (sesuai prosedur yang berlaku). Mereka memperoleh penghidupan dengan UANG RAKYAT, jadi selayaknya  kita  marah bila uang kita disalahgunakan (dimaling, dikorupsi, suap-menyuap, dll)

Ciri-ciri dari Demokrasi menurut buku "Pendidikan Kewarganegaraan", penerbit Yudhistira:
  1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
  2. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
  3. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
  4. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat.
Pertanyaannya adalah
1. APA kita (rakyat) paham benar dengan politik? sehingga bisa mengambil keputusan2 politik, kalau kita wakil'kan dan kita tidak paham   politik, kita akan mudah dibohongi.
2. Apakah hak-hak kita di segala bidang sama? pencuri ayam dengan koruptor apakah mendapat perlakuan hukum yang adil?
3. Apakah kita telah memiliki kebebasan ekonomi dan apakah kita mempunyai kemerdekaan kerja? seberapa banyak rakyat yang tidak bisa makan dan memperoleh pendidikan yang layak karena tidak punya biaya, seberapa banyak penganguran-pengangguran yang berserakan dimana-mana. Indosat dijual, Freepot diserahkan asing, pasar bebas sebebas-bebasnya, liberalisasi, dan segala kebusukan hasil dari NEOLIB.
4. Apakah sekarang ada pemilihan umum? Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden, dll. YA, MARI KITA JAWAB "ADA". walaupun  biaya mengadakan pemilu amat sangat besar. walaupun menjadikan ada istilah MONEY POLITIC (politik uang), rakyat diberi uang agar mengikuti keinginan seorang penguasa. setelah dia memperoleh apa yang penguasa inginkan dia berusaha mengembalikan uang yang sebelumnya dia pakai untuk kampanye, ujung-ujungnya KORUPSI. entah, kita harus bangga atau sebaliknya.

INILAH DEMOKRASI, DEMOKRASI mengharuskan semua orang HARUS PINTAR dan CERDAS agar menjadi seorang yang PEKA dan TANGGAP BERTINDAK. Jadi "JANGAN PERNAH SALAHKAN BILA MAHASISWA MELAKUKAN AKSI, ITU DEMI KEPENTINGAN KITA SEMUA, DEMI DEMOKRASI".

Lalu kenapa kita semua masih diam disini? katakan TIDAK pada kemunafikan. Katakan TIDAK pada kebodohan, katakan TIDAK pada penguasa yang dzolim, Katakan TIDAK pada money politic, katakan TIDAK pada kurangnya iman dan moral. Kita harus mencerdaskan diri kita sendiri, kita harus mencerdaskan keluarga kita, kita harus mencerdaskan INDONESIA. Agar demokrasi dapat benar-benar terwujud dengan selaras, seimbang, dan membuat kita semakin dekat dengan TUHAN.

UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BERMARTABAT dan BERKEADILAN.
(ABP) Terima kasih telah membaca artikel: Untukmu Rakyat Indonesylala

Harus Jadi Kaya Raya

0 komentar
Ada suatu hari, dimana kelak tidak ada lagi kebencian, fitnah, kemunafikan, dan penindasan. Hari dimana semua orang bertemu kematian. Kadang aku berpikir. Dalam hidup ini sebenarnya tidak ada "be your self". Menjadi diri sendiri hanya ada saat orang-orang berbicara tentang kita setelah kita menerima kematian. Terlalu banyak istilah kosong. Mungkin pikiranku juga omong kosong. Suatu saat ada hari dimulainya stop thinking. Aku tidak bisa mengelak bahwa aku juga bagian dari hidup ini, bagian dari dunia ini.

Aku berusaha, suatu saat aku harus jadi orang yang kaya raya. Ya, orang yang KAYA RAYA. Kaya hati, ilmu, harta, dan kasih sayang. Agar aku bisa berbicara dengan semua orang dengan begitu mesra, agar aku bisa selalu berzakat dan selalu bersodakoh kepada orang-orang dan berjuang di jalan Allah. Agar aku bisa menghantarkan ayah ibuku ke baitullah. Agar aku tetap bisa menjaga adhikku. Mungkin ini juga yang disebut JIHAD.

Aku teringat dengan hope seseorang (sebut : amin s). Saat dia dapatkan uang dari pengorbanan waktunya. Dia memandang langit biru lalu bicara seolah-olah ada sesuatu diatas awan. Bicara bahwa dia ingin membeli buku dari uang berkorbannya. Aku rasa karna dia yakin kalau sodakoh harus bisa dilakukan dengan cara apapun. Bukan hanya uang yang bisa membijaksanakan seseorang. "hanya ini yang bisa saya lakukan untuk bersodakoh, belajar dari buku lalu menularkan kepada orang lain".

Mulai dari saat ini, aku harus selalu melakukan pendermaan tanpa batas, walaupun dengan batas limitku. Karna hal itu yang membedakan manusia dengan Tuhan.

Termasuk aku akan belajar untuk anak-anak. Untuk senyum mereka kelak. Karna yang bisa aku lakukan untuk mereka adalah agar mereka (anak-anak) bisa mempertahankan mimpi-mimpi dan yakin akan mimpi-mimpinya. Bahwa hidup adalah suatu hal yang amat romantis untuk diperjuangkan, sampai batas sejauh - jauhnya.

Oleh karena itu kita tetap harus kaya secara Financial, kaya secara Intelektual, kaya secara keimanan. Sehingga kita mempunyai pengaruh sosial yang solid.




Terima kasih telah membaca artikel: Harus Jadi Kaya Raya

NONSENS

0 komentar
Aku berpikir, orang-orang yang hanya ingin menerima itu adalah orang-orang yang kosong, tapi saat orang-orang itu mulai banyak memberi. Tuhan akan lebih banyak tersenyum. Bagiku penderitaan muhammad adalah kebahagiaannya.

Aku pikir, Hanya ada satu jenis orang yang bisa menciptakan "keberuntungan", Yaitu "orang hebat". Dan bagiku, cirinya adalah dia mampu menciptakan budaya sosial yang buat tuhan tersenyum. Dia bukan orang cerdas atau pandai, tp dia punya kekuatan mental, kejujuran dan keberanian moral.

Solo, 13 Juli 2010
Terima kasih telah membaca artikel: NONSENS

WARNA PUTIH

0 komentar




Orang lama yg tdk aq kenal ada di sini. Bersama kekosongan, yang kini dianggap suatu hal yang begitu romantis.
Terima kasih telah membaca artikel: WARNA PUTIH

Kajian Kehidupan Jilid II

0 komentar
"Allah menciptakan manusia dgn keadaan paling sempurna". Bagaimana agar kt sempurna?
Apakah kenikmatan dan terhindar dari sakit itu adalah kebahagiaan?
Punya uang, Belanja2 baju mahal, bisa pny mobil ganti2, dilahirkan di keluarga kaya, makan enak, seks, dll sekaligus bisa terhindar dari sakit. Betapa nikmatnya? Binatang pun juga. Ada mangsa banyak, makan, seks, dan tidak sakit juga sebuah kenikmatan.
Apakah tidak beda dengan binatang? Dan apakah itu secara etika bisa membuat kebahagiaan puncak walau disertai napsu?
Aq rasa bukan yg seperti ini untuk mendapatkan kebahagiaan diri. Aq rasa itu hanya menjadi peranan agar kehidupan kt terasa baik.
Lalu yang seperti apa?
Dalam agama islam jelas bahwa bila ingin surga (bertemu tuhan), atau untuk mendapat ketenangan batin (kebahagiaan) maka harus menjadi manusia yg bertakwa (moralis). Hal ini apakah masuk akal? Jawabannya adalah "YA". Maka hidup dalam kebaikan adalah hidup yg bermutu. Yg membuat manusia dikatakan sempurna.

Bagaimana hidup yg bermutu itu?
Kita mengenal MUHAMMAD, bagaimana seorang muhammad itu?
Dia punya sifat yg akhirnya membuat dia mendapatkan kebahagiaan.
Manusia yang sempurna. Pandai, jujur, menyampaikan, dapat dipercaya, santun, kritis, moralis, sabar, pemberi, pemaaf, belajar, berpolitik, bersedekah, dan banyak tindakan2 profetik lainnya.

Inilah etika kehidupan dgn pengkajian filosofis. Jadi dengan filsafat akan malah bisa menjabarkan dgn lebih detail suatu ilmu sekaligus karakter manusia serta al quran. Dan kita akan menjadi lebih bijaksana, mencintai kehidupan, sekaligus mengenal ALLAH dengan lebih dekat. Dan filsafat tdk akan menciptakan agama baru.
Terima kasih telah membaca artikel: Kajian Kehidupan Jilid II

Kajian Kehidupan Jilid I

0 komentar
Menjadi seorang manusia yg sempurna pasti merupakan suatu keinginan, banyak skali manusia di sekitar kt. Ada yg miring, setengah lumpuh, aneh, busuk, dll. Ternyata kt juga terancam utk menjadi manusia yg sperti itu. Kita mulai pembahasan untuk menjadi manusia sempurna. "ketrampilan, tatanan, keputusan, keyakinan akan muncul krn mengejar suatu nilai". Misal : kita makan karena kt lapar. Tujuan kt adalah kenyang. Kita menipu, kt sekolah. Semua krn tujuan, menipu agar dapat uang, sekolah agar kt pintar, Sangat sederhana. Namun hal ini terkesan amat rumit barangkali karna tujuan kt tidak tercapai, lalu karena etika yg ada, atau faktor2 lain. Dan bayangkan saat manusia tdk bisa mencapai tujuan, pasti akan tercecer lalu dia berantakan. Sejatinya ada dua tujuan manusia, tujuan sementara dan tujuan akhir. Tujuan sementara bisa dilihat contoh diatas, misal: kt sekolah agar lulus, kt bekerja agar dapat uang, kt bekerja agar naik jabatan, dll. Semua itu tujuan sementara dan sifatnya adalah sarana utk tujuan yg lebih tinggi. Namun pertanyaannya, apa tujuan akhir manusia? Agar manusia benar2 puas¿ Dan tidak berbuat apa2 lg. Saya mengatakan "kebahagiaan", dan kebahagiaan tertinggi adlh bertemu tuhan.
 
Ada pertanyaan, bagaimana kebahagiaan itu bisa terwujud?. Kebahagiaan bila kita cari, maka tidak akan ada kbahagiaan yg akan kt dapat. Karena sifat kebahagiaan itu adalah "diberi" bukan "direbut". Seperti halnya kt menerima hadiah dr orang lain. Mengapa kt diberi hadiah?
 
Kita akan masuk dalam cara menuju kebahagiaan. Dgn bahasa sederhana. Kt tdk akan bisa membidik langsung hadiah itu agar orang lain memberikan. Namun berupaya BAIK lah yg nanti akan membuat orang lain mengikhlaskan diri untuk melakukan sesuatu. Apa itu moral?
 
Moral adalah tindakan baik dan buruk. Misal: dalam agama mengajarkan "jangan mencuri", maka jangan mencuri. Kt tidak akan mengenyampingkan agama. Krn kt malah akan mencoba mengkaji lebih detail hal tersebut. Agar kt bisa mempelajari secara rasional. Hidup yg seperti apa yg bisa memberi kebahagiaan?
Terima kasih telah membaca artikel: Kajian Kehidupan Jilid I

Pesan Ayahku

1 komentar
Saat aq menulis tentang ibuku, hanya ada isak tangis sampai tulisanku tdk selesai.
Saat aq menulis tentang Ayahku semua tentang kebanggaan. Ayahku seorang penghulu, di siang ini saat makan siang beliau melimpahkan ilmu dan pengalaman nya, Yang beliau bilang.
"saat km kelak mulai berbicara tentang pernikahan. Waktu berpacaran jangan pernah km berbicara soal hati, itu hanya untuk orang2 yang berpikiran sempit".

kenapa?

"karena saat berpacaran semuanya terlihat baik, ya, terlihat baik dan menyenangkan. Namun lihatlah secara lahiriah siapa pasanganmu tanpa mengurangi perasaannya". (lahiriah: jasmani, kesehatan, dll)
Lalu kapan kt berbicara soal hati?
"berbicaralah saat km mulai menikah dengannya, agar segala baik dan hal buruk yang belum tentu ada saat berpacaran itu bisa diselesaikan dgn hati".

Dulu ayahku jg pernah bicara soal umur tentang pasangan. "wanita antara .... sampai .... tahun dibawahmu".

Itu semua akan aq pikirkan dan aq renungkan.

Terima kasih telah membaca artikel: Pesan Ayahku

Anak

0 komentar
Suatu saat digramedia, aq amat terkesan dengan perilaku seorang anak. Anak cewe cantik yang masih berseragam SD yang dibiarkan ibunya untuk membaca semua buku yang dia suka. Saat itu juga aq berada disofa untuk membaca buku yang aq pegang, disamping itu aq melihat dia dngan membawa beberapa buku yg dia bawa. Dia pun membaca halaman per halaman sendiri. Lama kemudian ibunya datang dan menghampirinya. Anak itu bilang "mah, ini kisah putri mawar bagus loh. Mah aq belikan ini ya". Ibunya langsung mengambil buku yang dia pegang lalu melihat harga buku itu lalu menjawab, "iya". Anak itu kembali meminta buku yg dia bawa untuk dibeli. Lalu ibunya membisiki "adhek, ini bukunya kan hardcover smua, harganya pasti mahal". Anak itu malah bertanya "hardcover itu apa?". Ibunya pun menjawab dgn menunjukkan contoh dgn perbedaan. Saat itu juga aq tahu bahwa aq kelak harus membuat anakku untuk suka membaca buku dan suka bertanya. Agar aq bisa melihat damai dalam diriku sendiri sperti anak itu.


Terima kasih telah membaca artikel: Anak

AKU + TUHAN = CUKUP

1 komentar
ini adalah istilah dari mari0 teguh guna memahami sebuah kehidupan. Nah kalau aq b0leh meng- interpretasi. B0leh ya buk? Ya... Hahaha

aq kira tujuan semua manusia adlh kebahagiaan, dan kebahagiaan tertinggi adlh bertemu Tuhan.
Kal0 b0leh memakai bahasa arist0teles (filsuf yunani). B0leh ya pak. . Kt tahu bahwa kt menjalani hidup krn kt punya tujuan. P0int pertama (arist0teles), "kebahagiaan itu bukan untuk dicari, krn smakin kt mencari kebahagiaan maka kt smakin tdk akan mendapat kebahagiaan". P0int kedua (amin bagus p), "kebahagiaan itu adlh pengupayaan, seperti halnya sbuah keseimbangan. Keseimbangan itu bukan k0ndisi, melainkan sebuah pr0ses". P0int ketiga (waladz0lin aamin), tujuan kt adlh kebahagiaan, maka dr sini terlihat kesan bahwa kt eg0isentris. Namun tdk seperti itu, karena?. P0int kelima, kt diciptakan oleh Tuhan dgn pikirannya yg baru, sehingga banyak sekali cara manusia memaknai hidupnya dngan akal dan hati. P0int ke enam, Tuhan mempunyai asmaul husna dan kt diberitahu untuk menjadi pengasih, penyayang, pemberi, kuat, dll. P0int ke tujuh, sifat Tuhan itu semua saya sebut sebagai instrument untuk menjadi bahagia. Jadi meskipun " saya + Tuhan = cukup" itu sudah cukup menjadi hakikat dr "hblumminannas".... Hubungan manusia dengan manusia dengan sifat-sifat yang ada.
(tiap p0int mengandung relevansi dgn p0int yg lain". Itu interpretasiku oleh pemikiran mari0 teguh. Tapi kal0 ingin ngerti interpretasi mari0 teguh. Maka tak0k'0 dewe ya pak dan ibuk. Hahahahahahahahahah. . . Al - fatihah. . . .
: ) Terima kasih telah membaca artikel: AKU + TUHAN = CUKUP

Perjuangan yg omong kosong

0 komentar

Aq kecewa saat aq hidup dgn orang2 yg tidak mempunyai kesadaran, sehingga aq pun tidak akan diajari oleh mereka kesadaran. Kau penjilat kawan. Dan aq peduli dgn dia yg masih menjunjung kejujuran. Stidaknya dia yg mengajari aq bersahaja dan lunak. Bukan kalian yg aq anggap dikepala kalian penuh dgn berbagai ilmu sehingga banyak orang yg iri kpd kalian. Namun aq skrang ingin kalian lebih baik pergi ke kranjang sampah saja. Ya itu cukub adil bagi kalian. Maaf aq tdk bisa berpikir bijak pada kalian, krn kalian terlalu bajak oleh keadaan.
Lihat, aq telah berfikir bila masa kelak aq ingin melalaikan satu tanggung jawab. Mg kesetiaanku dpt terwarnai, dan akhirnya aq bisa mewarnainya. Maaf. . .
Terima kasih telah membaca artikel: Perjuangan yg omong kosong