Puisi "Ibuku Masih Muda"

Kesal, murung dan jengkel
terhadap anak-anaknya yang nakal
namun dia mampu menyihir perasaannya sendiri
menjadi kegembiraan

Ibuku masih muda
Semuda rambutnya yang belum berubah warna menjadi putih
yang menjadi musuh tanda kematian
kekal hidup dalam hati

Ibuku masih muda
semuda semangatnya untuk bercengkrama
berkasih sayang dengan keluarganya
tanpa gundah dan pecah

Ada Do'a
Ada harapan
Aku ingin di surga kelak,
Ayahku tidak memilih bidadari-bidadari lain
Selain Bidadari yang aku do'akan, IBUKU

Ibuku masih muda
untuk berbicara hal-hal anak-anak muda yang konyol
aktuil, dan penuh kebijaksanaan saat anaknya salah arah,
Ibuku masih muda

Ibuku masih muda
Mencari uang biaya sekolahku
dengan cara-caranya yang manis
walau lelah tetap menahan tangis.

(Rumah, 15 Desember 2010. Kala senja dan hujan)
Buat ABI dan UMI
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Ibuku Masih Muda"

0 komentar:

Posting Komentar