Kajian Kehidupan Jilid II

"Allah menciptakan manusia dgn keadaan paling sempurna". Bagaimana agar kt sempurna?
Apakah kenikmatan dan terhindar dari sakit itu adalah kebahagiaan?
Punya uang, Belanja2 baju mahal, bisa pny mobil ganti2, dilahirkan di keluarga kaya, makan enak, seks, dll sekaligus bisa terhindar dari sakit. Betapa nikmatnya? Binatang pun juga. Ada mangsa banyak, makan, seks, dan tidak sakit juga sebuah kenikmatan.
Apakah tidak beda dengan binatang? Dan apakah itu secara etika bisa membuat kebahagiaan puncak walau disertai napsu?
Aq rasa bukan yg seperti ini untuk mendapatkan kebahagiaan diri. Aq rasa itu hanya menjadi peranan agar kehidupan kt terasa baik.
Lalu yang seperti apa?
Dalam agama islam jelas bahwa bila ingin surga (bertemu tuhan), atau untuk mendapat ketenangan batin (kebahagiaan) maka harus menjadi manusia yg bertakwa (moralis). Hal ini apakah masuk akal? Jawabannya adalah "YA". Maka hidup dalam kebaikan adalah hidup yg bermutu. Yg membuat manusia dikatakan sempurna.

Bagaimana hidup yg bermutu itu?
Kita mengenal MUHAMMAD, bagaimana seorang muhammad itu?
Dia punya sifat yg akhirnya membuat dia mendapatkan kebahagiaan.
Manusia yang sempurna. Pandai, jujur, menyampaikan, dapat dipercaya, santun, kritis, moralis, sabar, pemberi, pemaaf, belajar, berpolitik, bersedekah, dan banyak tindakan2 profetik lainnya.

Inilah etika kehidupan dgn pengkajian filosofis. Jadi dengan filsafat akan malah bisa menjabarkan dgn lebih detail suatu ilmu sekaligus karakter manusia serta al quran. Dan kita akan menjadi lebih bijaksana, mencintai kehidupan, sekaligus mengenal ALLAH dengan lebih dekat. Dan filsafat tdk akan menciptakan agama baru.
Terima kasih telah membaca artikel: Kajian Kehidupan Jilid II

0 komentar:

Posting Komentar