Ada orang yang kelaparan dipojok
Ada anak yang miskin tak sekolah
Ada Penguasa yang takut
Ada Pengusaha yang menghalalkan apa saja
Ada penegak hukum yang menjual dirinya sendiri
Sesore tadi kalian jualan caci maki
Hanya ingin bertanya
"kalian mengayomi - melindungi
atau menghianati - menakuti"
banyak anak ketakutan
banyak anak kesakitan
banyak anak menerima kekerasan mental
di kupingnya mereka teriak
"Ibu kalian semua Lonthe,
sini... aku gagahi satu persatu"
(Seolah-olah tanpa kekerasan
sejarah tidak pernah ada
atau apakah kita tak ingin jadi pahlawan
yang dilupakan, mati karena revolusi)
Pernah suatu saat
di cerita pewayangan
sengkuni bermain curang dalam berjudi
yang membuat Yudistira kehilangan harga diri.
Kita lupa, segala jenis kebrengsekan itu
ujung-ujungnya kebangkrutan
Atau kita ingat bahwa
arjuna dan karna
yang sama anaknya dewi kunthi
harus berperang merebut harga diri
(Semuanya perang, tak ada kata damai
Kita lupa kalau kita bukan bhisma
yang tak bisa mati kecuali dirinya sendiri
yang menghendaki untuk mati.
Jangan pernah bertanya soal batasan
Batasan perang dan damai memang tak jelas
di negri ini)
Seolah-olah kalian yang salah
kalian di tuduh rusuh dan tak mau belajar
padahal dalam strategi perang
Pihak yang lebih memiliki kuasalah
yang akan menang.
seperti, Polisi di Bima
yang mengatakan
penembakan yang kami lakukan
sudah sesuai prosedur.
Hilang banyak nyawa.
Kita sering lupa.
ingat, kita bukan Bhisma.
Solo, 28 Desember 2011



0 komentar:
Posting Komentar