Guru olah raga gw namanya Pak Heri, guru SD yang kadang setresnya kumat. Tapi saat itu alhamduillah dia ga kumad, tp dia ngadain olahraga atletik lompat tinggi. Setelah kita ganti baju, kita paculin itu tanah pekarangan sekolah. Semua peralatan telah siap, tapi gw, kedul, gendud, ma borok ngrasa belum siap. Waaaaaah, jujur gw paling ga bisa meloncat waktu gw masi duduk di kelas tiga. Naaahh ketakutan gw semakin menjadi saat pak stres yuruh latihan mloncat setinggi dada rata-rata anak kelas tiga. Tapi kita ber empat ga latihan, karena kita memang ga bisa. Setelah selesai dipanggilin tu satu-satu ma pak stress wat mloncat. Peraturannya setiap kali gagal maka galah diturunin 5cm. lug a usah gw kasih tau ya, jelas banget kalo kita berempat gagal. Diturunin gagal, diturunin lagi gagal, diturunin lagi gatot (gagal total), tinggal kita berempat pada akhirnya saudara-saudara, hahahaha… Diturunin lagi gagal lagi. Sampai akhirnya pak stress masang galah setinggi pantat kita tapi dengan syarat sebelum mloncat harus jungkir balik dulu. Dia bilang “kalo ini tetap ga bisa, mending kalian tidur dirumah”. Setelah kita gambreng wat tentuin urutan yang meloncat. “Hump pimpa alaiyum humbreng dia humbreng yang dulu gareng, cikkalakacik kokobeluk…jreng jreng”, akhirnya borok yang jadi gareng, kedul kedua, gw ketiga, dan gendud yang terakhir. Borok showtime berhasil, kedul showtime hebat, gw showtime lewaaaaat, gendud showtime? Loooooh gendud, ndud ayou pake jungkir balik dulu *bayangin kalo badan gendud itu gede* semua tepuk tangan…… prok prok prok. . dung dung dung dung ciaaaat ssstsssstsss gubrakk…… yah gendud gagal! Akhirnya saudara –saudara karena gendud tetao gagal yang dia lakuin bukan meloncat seperti kodok. Tapi yang dia lakuin adalah merayap seperti ular dibawah galah. Deuuuuuuu L
Terima kasih telah membaca artikel: LOMPAT TINGGI ALA NINJA HATORI
Kakek Tua
nampak jelas tapak perjuangan.
kakek. . . kau bawa tema perjuanganmu dulu. Berjalan mengikuti rayap-rayap pember0ntak. Kau bawa sepotong batik lusuh celana panjang warna krem dgn sepatu sandalmu. Tak lupa kau bawa p0ster warna putih entah tulisan apa. Lalu jabat tangan dgn telapak kerutmu, semangatmu, dan harapanmu.
Ruang pengap lansia. . . .
Kuliat kau tetap saja setia dgn p0ster itu berjalan muda, sering jatuh krn gemetarnya tanganmu, sembari ku ambilkan. peluhmu yang mungkin kesusahan untuk kau usap. Menemani perjuangan kita.
Kakek. . . Aku tersenyum melihatmu. Ya tersenyum, betapa k0k0h harapan yg engkau bawa. Aku memikirkan itu. . .
Kakek, lihat cucu2mu bers0rak lalu kau kehausan dan diberi wanita manis itu air, kau teguk layaknya didekatku ada padang pasir.
Kakek. . . Dan tersenyumlah,,
cucu atas perjuanganmu. .
Aku
Tolol
Ketakutan yang ku kira, tertawakan aku saat ku tenggelam.
Semua yang kukira, ternyata kini tak seperti adanya, mungkinkah kau melakukannya, disaat aku kelam dan tersudut.
bahasa hati itu hanya dari mulut, atau dari sikap, atau dari mimpi kt yg sama. . ?
Atau kita hanya seperti dua orang tolol, aku menyesali masa lalu dan kamu menyalahkan masa lalu.
Dan kini aq merasa aneh saat cemburu atau saat malu?
Terima kasih telah membaca artikel: Tolol
Semua yang kukira, ternyata kini tak seperti adanya, mungkinkah kau melakukannya, disaat aku kelam dan tersudut.
bahasa hati itu hanya dari mulut, atau dari sikap, atau dari mimpi kt yg sama. . ?
Atau kita hanya seperti dua orang tolol, aku menyesali masa lalu dan kamu menyalahkan masa lalu.
Dan kini aq merasa aneh saat cemburu atau saat malu?
Terima kasih telah membaca artikel: Tolol
Kalian suka ga dgn bangsa ini?
Kalian suka ga dgn kehidupan yang makmur?
Kalian suka ga dgn keadilan?
Kalian ingin maju ga?
Mungkin dirasa ga waras saat kalian blum merasa memikirkan hal itu.
Dan pertanyaan yg paling besar adalah. Kalian pingin ga untuk MERDEKA?
Kita tahu bahwa bangsa ini adalah bangsa terjajah dulu, secara fiskkly yg diajarkan guru sejarah kt adlh penjajahan oleh V0C bersama belanda, portugis, jepang, dll.
Nah disitu sbenarnya pola pikir kt berkutat. Sebagian Kalian2 itu sampai sekarang lebih suka terjajah ternyata.
Ironis jg!
Betapa tidak, bila anak bangsa sperti kita ini berpikir dan bertindak bagai beo dan monyet yg sangat bangga bila sudah meniru hal apa saja yg datang dr barat (westernisasi). Model pakaian lah, bingung saat handpon kt uda ktinggalan lah, lifestyl lah..
Gilak. . !
Atau kita itu layaknya se0rang pembantu yg amat senang dan bahagia bila diajak pergi ke MALL sama majikan kt?
Sebagian dr Kt ga perna memikirkan bahwa bagaimana saat kt melihat realita saudara2 kt belum merasa makmur atau mendapat keadilan. Apa itu yg disebut merdeka?
Kt terjajah oleh orang kt sendiri ternyata.
Itulah ternyata kt.
Heeef. . .
Bila p0la pikir kt masi seperti ini. Kalo begitu
Selamat para pemikir ekonomi asing (penjajah) yang rela mengajari kami menjadi BE0 dan M0NYET. Dan terimakasih kalau kalian telah membuat sistem ekonomi paling produktif yg menjadi kebanggaan kami yg menyengsarakan kami.
Terimakasih jg kalian telah mengajarkan kmi menjadi tidak punya nurani dan bodoh!!!
Sekaligus Tidak punya moral!
Terima kasih telah membaca artikel:
Kalian suka ga dgn kehidupan yang makmur?
Kalian suka ga dgn keadilan?
Kalian ingin maju ga?
Mungkin dirasa ga waras saat kalian blum merasa memikirkan hal itu.
Dan pertanyaan yg paling besar adalah. Kalian pingin ga untuk MERDEKA?
Kita tahu bahwa bangsa ini adalah bangsa terjajah dulu, secara fiskkly yg diajarkan guru sejarah kt adlh penjajahan oleh V0C bersama belanda, portugis, jepang, dll.
Nah disitu sbenarnya pola pikir kt berkutat. Sebagian Kalian2 itu sampai sekarang lebih suka terjajah ternyata.
Ironis jg!
Betapa tidak, bila anak bangsa sperti kita ini berpikir dan bertindak bagai beo dan monyet yg sangat bangga bila sudah meniru hal apa saja yg datang dr barat (westernisasi). Model pakaian lah, bingung saat handpon kt uda ktinggalan lah, lifestyl lah..
Gilak. . !
Atau kita itu layaknya se0rang pembantu yg amat senang dan bahagia bila diajak pergi ke MALL sama majikan kt?
Sebagian dr Kt ga perna memikirkan bahwa bagaimana saat kt melihat realita saudara2 kt belum merasa makmur atau mendapat keadilan. Apa itu yg disebut merdeka?
Kt terjajah oleh orang kt sendiri ternyata.
Itulah ternyata kt.
Heeef. . .
Bila p0la pikir kt masi seperti ini. Kalo begitu
Selamat para pemikir ekonomi asing (penjajah) yang rela mengajari kami menjadi BE0 dan M0NYET. Dan terimakasih kalau kalian telah membuat sistem ekonomi paling produktif yg menjadi kebanggaan kami yg menyengsarakan kami.
Terimakasih jg kalian telah mengajarkan kmi menjadi tidak punya nurani dan bodoh!!!
Sekaligus Tidak punya moral!
Terima kasih telah membaca artikel:
Aku Adalah Anak Sombong
Aku lebih memilih bersahabat dengan anak yatim, tukang becak, dan satpam yang ikhlas menjalankan tugasnya.
Daripada mempunyai teman yang suka bangga hingga riya' dengan pemberian orang tuanya.
Terima kasih telah membaca artikel: Aku Adalah Anak Sombong
Puisi "Malam"
malam
ketika kau ada dan menyelimutiku
ketika jiwaku masih bersama jiwamu
ketika pagi masih nun jauh di sana
malamku
ketika bintangmu menemani
di bukit-bukit yang berembun
dibalut warna putih yang menemani
ketika jiwaku masih memelukmu
malamku
ketika angin pagi begitu benci pada kita
ketika jiwa kita menari bersama
dalam dinginnya rerumputan basah
hujan ini membuat semuanya basah
malamku
rumput-rumput yang berghoyang
embun yang terus bersenandung
di tebing-tebing curam yang saling bercumbu
malamku
kurindu belaimu di redup lampu kota yang perlahan padam
ku rindu candamu di bawah cahaya bulan
Klaten, 5 Agustus 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Malam"
ketika kau ada dan menyelimutiku
ketika jiwaku masih bersama jiwamu
ketika pagi masih nun jauh di sana
malamku
ketika bintangmu menemani
di bukit-bukit yang berembun
dibalut warna putih yang menemani
ketika jiwaku masih memelukmu
malamku
ketika angin pagi begitu benci pada kita
ketika jiwa kita menari bersama
dalam dinginnya rerumputan basah
hujan ini membuat semuanya basah
malamku
rumput-rumput yang berghoyang
embun yang terus bersenandung
di tebing-tebing curam yang saling bercumbu
malamku
kurindu belaimu di redup lampu kota yang perlahan padam
ku rindu candamu di bawah cahaya bulan
Klaten, 5 Agustus 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Malam"
Cinta atau Iman?
Adalah ketika ia bersemi dalam hati. . . Terkembang dalam kata. . . Terurai dalam perbuatan. . .
Kalau hanya berhenti dalam hati, itu cinta yang lemah dan tidak berdaya. Kalau hanya berhenti dalam kata, itu cinta yg disertai dengan kepalsuan dan tidak nyata. . .
Kalau cinta sudah terurai jadi perbuatan, cinta itu sempurna seperti pohon; akarnya terhujam dalam hati, batangnya tegak dalam kata, buahnya menjumbai dalam perbuatan. Persis seperti IMAN, terpatri dalam hati, terucap dalam lisan, dan dibuktikan oleh amal.
Semakin dalam kita merenungi makna cinta, semakin kita temukan fakta besar ini, bahwa cinta hanya kuat ketika ia datang dari pribadi yang kuat, bahwa integritas cinta hanya mungkin lahir dari pribadi yg juga punya integritas. Karna cinta adalah keinginan baik kepada orang yg kita cintai yang harus menampak setiap saat sepanjang kebersamaan . . .
Dan utama adalah cinta kepada TUHAN.
Puisi "Keindahanmu"
Diruang lain dalam setiap detik yang berbeda, semua masih tentang desember.
Disini, diantara mereka aq terhanyut, masih pula kau renungi kabut tebal yang perlahan merapat dan kadang menghilang, merangkak dilereng sindoro.
Sama.
Seperti kabut, ketika kulihat lembah dihatimu.
Seperti kabut, ketika kutatap sinar matamu
seperti kabut, ketika membimbing langkahku
seperti kabut, ketika ku harus menentukan langkahku.
Perlahan kabut menghilang, membuat nyata yg semula tersamar, terbawa oleh angin sepoi angin yang menghembuskan dingin menciutkan pori-pori.
Tapi aku suka, walau dingin, meskipun angkuh. Angin yang mengundang kabut dan angin yang mengusir kabut.
Desember itu anaphalis javanica tak berbunga di sindoro. Pun tak ada pelangi sehabis hujan. Hanya kabut dan angin yang menderu, namun itu bukan keindahanmu.
Klaten, 25 Juli 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Keindahanmu"
Disini, diantara mereka aq terhanyut, masih pula kau renungi kabut tebal yang perlahan merapat dan kadang menghilang, merangkak dilereng sindoro.
Sama.
Seperti kabut, ketika kulihat lembah dihatimu.
Seperti kabut, ketika kutatap sinar matamu
seperti kabut, ketika membimbing langkahku
seperti kabut, ketika ku harus menentukan langkahku.
Perlahan kabut menghilang, membuat nyata yg semula tersamar, terbawa oleh angin sepoi angin yang menghembuskan dingin menciutkan pori-pori.
Tapi aku suka, walau dingin, meskipun angkuh. Angin yang mengundang kabut dan angin yang mengusir kabut.
Desember itu anaphalis javanica tak berbunga di sindoro. Pun tak ada pelangi sehabis hujan. Hanya kabut dan angin yang menderu, namun itu bukan keindahanmu.
Klaten, 25 Juli 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Keindahanmu"
Aku dan Kau (Edelweis)
Biarkan ku pergi
pergi untuk datang
atau pergi untuk kembali. . .
Kan kubaca syair, dari puisi yg ku tulis di puncak mahameru desember lalu
bersama sang siluet senja
dan hamparan awan kapas yg membentang.
Saat sang buana telah membiarkanku merasakan keberadaannya. Rasanya ingin ku tarik violet dari sang mega.
Disana ku gariskan berjuta harapan yang tertinggal bersama sang kawan. Bersama tangkai edelweiss yg berguguran. .
Aku dan kau
sama2 punya harapan
aku dan kau
sama2 punya impian
aku dan kau
sama2 punya cita-cita
andaikan ku jatuh seperti tangkai edelweiss itu
satu harapan dan impianku adalah kan ku bacakan berjuta puisi yg terpenat dalam dada
dimana dulu kau pernah tersenyum karena senja.
Dan ketika batu2 nisan itu menjadi saksi
saat nyanyian lagu mahameru berkumandang
akan ku tetap disana
terdiam berangan-angan
tetap hidup untuk mencintai bumi
mencintai kebebasan
Klaten, 20 Juli 2009
( Saat aku berkenenalan dengan soe hok-gie lewat catatan hariannya "Catatan Seorang Demonstran". Entah mengapa aku ingin sekali pergi ke puncak abadi para dewa, untuk persahabatan, mencintai bumi dan mencintai kebebasan berpikir. Dan Setelah saya membaca novel "5 CM" yang berkisah tentang persahabatan dan cinta kasih terhadap alam. Saat aku membaca puisiku kembali, ternyata ada sesuatu hal yang hidup dalam puisi ini. Mengajak ku untuk selalu mencintai kehidupan, teman dan alam)
Terima kasih telah membaca artikel: Aku dan Kau (Edelweis)
pergi untuk datang
atau pergi untuk kembali. . .
Kan kubaca syair, dari puisi yg ku tulis di puncak mahameru desember lalu
bersama sang siluet senja
dan hamparan awan kapas yg membentang.
Saat sang buana telah membiarkanku merasakan keberadaannya. Rasanya ingin ku tarik violet dari sang mega.
Disana ku gariskan berjuta harapan yang tertinggal bersama sang kawan. Bersama tangkai edelweiss yg berguguran. .
Aku dan kau
sama2 punya harapan
aku dan kau
sama2 punya impian
aku dan kau
sama2 punya cita-cita
andaikan ku jatuh seperti tangkai edelweiss itu
satu harapan dan impianku adalah kan ku bacakan berjuta puisi yg terpenat dalam dada
dimana dulu kau pernah tersenyum karena senja.
Dan ketika batu2 nisan itu menjadi saksi
saat nyanyian lagu mahameru berkumandang
akan ku tetap disana
terdiam berangan-angan
tetap hidup untuk mencintai bumi
mencintai kebebasan
Klaten, 20 Juli 2009
( Saat aku berkenenalan dengan soe hok-gie lewat catatan hariannya "Catatan Seorang Demonstran". Entah mengapa aku ingin sekali pergi ke puncak abadi para dewa, untuk persahabatan, mencintai bumi dan mencintai kebebasan berpikir. Dan Setelah saya membaca novel "5 CM" yang berkisah tentang persahabatan dan cinta kasih terhadap alam. Saat aku membaca puisiku kembali, ternyata ada sesuatu hal yang hidup dalam puisi ini. Mengajak ku untuk selalu mencintai kehidupan, teman dan alam)
Jangan Sampai Salah Ciptakan Sejarah
Sadar dengan yg terlihat dibalik gunung ada sbuah kehidupan yg andil menentukan kehidupan kita saat ini..
Keadaan masa lalu adalah saksi disaat aku berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang tak ada manfaatnya.
Mending kita lakukan kesalahan tapi ada manfaatnya. Agar kita semakin mengingat bijak.
Tiap sore melihat bulan yang hanya separuh lama-kelamaan menjadi utuh, tapi tak begitu dinamis langkahku untuk perjuangkan janji bersama kekasih. Atau bahkan terlalu dibuat dinamis, karna dilihat ada satu dua tiga empat yang sempat merasakan kekecewaan?
Bijak itu tidak sulit disaat kita benar-benar merasa tertekan layaknya duduk merunduk di pojok penjara kumuh...
Muncullah bijakku karena berbentur dengan lingkungan yang kekanan kemudian lurus. .
Toh sekarang, aku menentukan satu wanita saja sulit..
Disini ada, disitu ada,, apa dunia ini hanya dihuni wanita yg harus aku pilih salah satu..
Ada, tapi aku minder,
apa aku harus naik kebukit kemudian berteriak mendengar jawaban gema yg berbeda?
Klaten, 4 Juni 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Jangan Sampai Salah Ciptakan Sejarah
Keadaan masa lalu adalah saksi disaat aku berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang tak ada manfaatnya.
Mending kita lakukan kesalahan tapi ada manfaatnya. Agar kita semakin mengingat bijak.
Tiap sore melihat bulan yang hanya separuh lama-kelamaan menjadi utuh, tapi tak begitu dinamis langkahku untuk perjuangkan janji bersama kekasih. Atau bahkan terlalu dibuat dinamis, karna dilihat ada satu dua tiga empat yang sempat merasakan kekecewaan?
Bijak itu tidak sulit disaat kita benar-benar merasa tertekan layaknya duduk merunduk di pojok penjara kumuh...
Muncullah bijakku karena berbentur dengan lingkungan yang kekanan kemudian lurus. .
Toh sekarang, aku menentukan satu wanita saja sulit..
Disini ada, disitu ada,, apa dunia ini hanya dihuni wanita yg harus aku pilih salah satu..
Ada, tapi aku minder,
apa aku harus naik kebukit kemudian berteriak mendengar jawaban gema yg berbeda?
Klaten, 4 Juni 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Jangan Sampai Salah Ciptakan Sejarah
Don't distrub me, PUP Dicelana
Gw tergolong siswa cerdas pada waktu itu, waktu disaat gw kelas tiga kredibilitas gw dalam belajar rerlu di perhitungkan. Gw sering tu dapat nilai paling yahud (bagus) di ulangan-ulangan (pretest) gw. Tp gw ga bakal ngomongin kalo gw pinter waktu itu, tp gw mo ngomongin keadaan waktu ulangan, hahah najis gw nersong (narsis). Disaat diadain ulangan IPS ama guru, gw ngerti disaat itu cukup memeras keringat untuk menjawab soal-soal dari guru. Nahhhhh ini kejadianya, dipertengahan gw ngerjain gw tu ngrasa bau PUP. Gw tanyain tu ama kedul yang notabennya temen sebangu gw, dul lu ngrasa nyium bau tai’ ga? Jawab kedul, iya gw nyium bau tai’. Nah mulai itu smu murid riuh saling nuduh. Tapi gw emang udah nebak kalo yang pup si kedul, gimana ga nuduh, baunya saja kayakorang ga pernah pup slama seminggu *bayangin*. Gw jitak tu kepalenya kedul sambil bisik-bisik, gw introgasi dia, tapi teteeeeep saja dia ga ngaku. Hahaha.. trus guru bilang, “siapa yang pup dicelana?”. Wuis kedul paling ngotot kalo yang pup dicelana itu si borok. hahahahaha. Sampai sudah bel bunyi tanda pulang. Seperti biasa, geng cuin (gw, kedul, gendud) cabut wat pulang bareng-bareng pak sepeda ontel masing-masing. layaknya anak kecil yang bertingkah kesetanan kayak reog yang naek sepeda, kita jumping-jumpingin tu sepeda. disaat itulah kedul ngaku kalo tadi yang pup itu dia. Wah songong, gimana ga ngaku kalo memang dia sudah kepalang basah karena pup’nya jatuh dari celana. Hahahahahahahahahahaha
Anggota baru nginjek anak kucing
GW Kelas Satu SD
Gw punya temen dalam kelas namanya Ridlo Mubarok, dia popular dan kocakdidalam kelas karena itu banyak temen yang mau duduk sebangku ama dia. Termasuk gw, kedul, ama gendud. Karena temen-temen gw pada takut ma gendud makanya yang boleh duduk semeja ama anak emas (Ridlo) hanya gw, kedul ma gendud. Nahh kita gilir tu jadwal duduknya. Sehari buat gw, sehari buat kedul, sehari buat gendud. Gw juga bingung ngapa gw waktu itu ngarep banget duduk ama ridlo, bukanya hombreng ( homo) tapi mungkin karena karakter dia yang lucu kali. Oiya gw lupa, gw sekolah di SD N I Ngawonggo 2. gw lanjutin critanya, disaat jadwal gw duduk ama ridlo yang punya panggilan “borok”, ga ngerti kenapa gendud nyidam juga pingin duduk ama borok. Nah ga trima kan gw, kita trus berantem tu, ampe gw nangis. Lalu gw ma gendud dibawa ama bu Sum ke kantor buat disidang. Di tanyain tu gw ama gendud, ditanya inilah itulah dikasih beginilah begitulah, ah ga ngerti ocehan itu karena gw ahsyik mendendangkan puisi sederhana.
Huwaaaaaaaaaa hiks. . .
Huwaaaaaaaaaa hiks
Hiks huwaaaaaaaaaa . . . .
Hiks hiks hiks ,……
Huwwwaaaaaaaaaaa
( narik ingus )
Huwaaaaaaa ……. Hiks . .
Ø bagus ya puisi gw J
setelah omelan bu sum kelar, berhenti puisi gw. Disuruh jabat tangan gw ama gendud. Setelah gw keluar si kedul malah cengengesan ngledek gw. Lalu gw, kedul ama gendud janji buat ga duduk ama borok.
NIKMATNYA MENCARI ILMU
Begadangku demi merengkuh ilmu semata, lebih terasa lezat dari mengunjungi orang kaya dan berkalung perhiasan yang indah rupa.
Goresan penaku di atas kertas-kertas, lebih manis dari kasih dan rindu yang deras.
Lebih nikmat dari undangan gadis yang sedang sendiri dan merindu, adalah persetubuhanku dengn debu yang menempel di buku.
Kesuntukanku untuk melepas tali kesulitan dalam belajar, lebih menyegarkan bagiku daripada meminum arak pasar.
Aku selalu berjaga sepanjang malam, sedang engkau mengisinya dengan tidur berkepanjangan, kenapa engkau berharap sesuatu yg ku dapat?
Rasakan sendiri. NIKMATNYA MENCARI ILMU.
Klaten, 3 Juni 2009
Goresan penaku di atas kertas-kertas, lebih manis dari kasih dan rindu yang deras.
Lebih nikmat dari undangan gadis yang sedang sendiri dan merindu, adalah persetubuhanku dengn debu yang menempel di buku.
Kesuntukanku untuk melepas tali kesulitan dalam belajar, lebih menyegarkan bagiku daripada meminum arak pasar.
Aku selalu berjaga sepanjang malam, sedang engkau mengisinya dengan tidur berkepanjangan, kenapa engkau berharap sesuatu yg ku dapat?
Rasakan sendiri. NIKMATNYA MENCARI ILMU.
Klaten, 3 Juni 2009
Tulisan Pertamaku Setelah Belajar Politik
Indonesia pasca orba.
Ditandai 0leh terpecahnya kelompok-kelompok sosial karena perbedaan kepentingan, sedang otoritas lembaga politik sangat rapuh, akibatnya pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya.
Secara faktual adalah terjadinya gap antara elit dan massa dalam hal pngetahuan, kesadaran dan ktrampilan berpolitik.
Kelas elit yang berjumlah sedikit namun cakap, dia memonopoli dan menikmati keuntungan secara sepihak.
Sedang massa yg cenderung banyak, dia hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan kekuasaan para elit.
Adanya gap ini menimbulkan otoritarianisme elit krn memang kelompok massa tdk bisa menjadi kontrol perilaku elitnya.
Disinilah awal pembusukan politik, dan pembusukan sistem yang terjadi sampai sekarang.
Karena massa memang terlalu acuh terhadap sistem yang ada. Sehingga sistem yang dibuat pemerintah itu membodohkan massa. karen memang sistem itu tidak pernah memberikan ruang kepada massa untuk memiliki pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan politik.
Sehingga Massa hanyalah obyek untuk kepentingan kekuasaan mereka.
Seperti yang terjadi dalam pendidikan yg kita jalani. Tapi kita kurang jeli dalam menyadari itu.
Marilah kita sebagai individu yang berpendidikan untuk menjadi kontrol dan harus bisa menginvestasikan massa sebagai alat menuju demokrasi yang lebih baik.
Yaitu dengan sosialisasi politik yg bervisi, berkarakter, dan berperspektif.
Hanya untuk mendorong kesadaran dan kecakapan politik warga, agar juga memiliki kompetensi untuk berpartisipasi didalam mewujudkan ideologi bangsa yang benar-benar solid..
Bismillah . .
Klaten, 16 Mei 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Tulisan Pertamaku Setelah Belajar Politik
Ditandai 0leh terpecahnya kelompok-kelompok sosial karena perbedaan kepentingan, sedang otoritas lembaga politik sangat rapuh, akibatnya pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya.
Secara faktual adalah terjadinya gap antara elit dan massa dalam hal pngetahuan, kesadaran dan ktrampilan berpolitik.
Kelas elit yang berjumlah sedikit namun cakap, dia memonopoli dan menikmati keuntungan secara sepihak.
Sedang massa yg cenderung banyak, dia hanya menjadi alat untuk mencapai tujuan kekuasaan para elit.
Adanya gap ini menimbulkan otoritarianisme elit krn memang kelompok massa tdk bisa menjadi kontrol perilaku elitnya.
Disinilah awal pembusukan politik, dan pembusukan sistem yang terjadi sampai sekarang.
Karena massa memang terlalu acuh terhadap sistem yang ada. Sehingga sistem yang dibuat pemerintah itu membodohkan massa. karen memang sistem itu tidak pernah memberikan ruang kepada massa untuk memiliki pengetahuan, kesadaran dan ketrampilan politik.
Sehingga Massa hanyalah obyek untuk kepentingan kekuasaan mereka.
Seperti yang terjadi dalam pendidikan yg kita jalani. Tapi kita kurang jeli dalam menyadari itu.
Marilah kita sebagai individu yang berpendidikan untuk menjadi kontrol dan harus bisa menginvestasikan massa sebagai alat menuju demokrasi yang lebih baik.
Yaitu dengan sosialisasi politik yg bervisi, berkarakter, dan berperspektif.
Hanya untuk mendorong kesadaran dan kecakapan politik warga, agar juga memiliki kompetensi untuk berpartisipasi didalam mewujudkan ideologi bangsa yang benar-benar solid..
Bismillah . .
Klaten, 16 Mei 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Tulisan Pertamaku Setelah Belajar Politik
ANALOGI
Kecilku berbeda dengan dewasaku, aku bukan sekedar anak timun yang suatu saat bisa menjadi nikmat dan siap untuk lalapan. Aku adalah anak manusia yang sempat menjadi anak kecil yang makan dengan air susu ibu. Kesiapan bagaimana disaat aku tidakbisa menawan masa kecilku. Apa aku harus berteriak lantang kemudian aku tersenyum karena kebaikan kedewasaanku kian terwujud. Siang pun kini menjadi sore menjadi gelap dan aku menemukan pagi. Yang setidaknya pagi adalah saat berfikirku disaat aku memupuk cahaya agar kelak cahaya itu tidak akan memudar. Inilah kecilku menjadi sama dengan dewasa.
SAHABATKU DIA HITAM
Masi ingat tow dengan Kedul (Miftahul Barokah) dia anak dari Ismail Jimin dan Sandiyem. Ismail Jimin yang punya tanda tangan angka satu dan tanda kurang/streep ( 1- ) dan bekerja sebagai tukang becak yang kuat, emak kedul bekerja dirumah nungguin toko. Oleh kedul becak babenya di cat ga jelas ama kedul, mungkin kalo ada penumpang yang kebingungan nyari dimana tempat mangkal becak yang warnanya pelangi, itu akan lebih gampang dicari. Ga sampe disitu, setelah dicat warna pelangi warna-warni ga jelas terus babenya malah ikud nge’cat becaknya dengan kata “TIMBANG DOLAN” (ind. Daripada main) WAW apresiasi seninya gede banget. Bukan kedul kalo emaknya ga sering dia recokin, dia ambilin tu dagangannya wat dimakan ato dibagiin ma temen-temen. Sumpah,, konyol banget tu anak. Lu pada ngerti ga kenapa judul gw Sahabatku Dia Hitam? Yaaaa emang karena warna kulit dia hitam. . hahahahahahahahahahahahaha,,,
Terima kasih telah membaca artikel: SAHABATKU DIA HITAM


