Biarkan ku pergi
pergi untuk datang
atau pergi untuk kembali. . .
Kan kubaca syair, dari puisi yg ku tulis di puncak mahameru desember lalu
bersama sang siluet senja
dan hamparan awan kapas yg membentang.
Saat sang buana telah membiarkanku merasakan keberadaannya. Rasanya ingin ku tarik violet dari sang mega.
Disana ku gariskan berjuta harapan yang tertinggal bersama sang kawan. Bersama tangkai edelweiss yg berguguran. .
Aku dan kau
sama2 punya harapan
aku dan kau
sama2 punya impian
aku dan kau
sama2 punya cita-cita
andaikan ku jatuh seperti tangkai edelweiss itu
satu harapan dan impianku adalah kan ku bacakan berjuta puisi yg terpenat dalam dada
dimana dulu kau pernah tersenyum karena senja.
Dan ketika batu2 nisan itu menjadi saksi
saat nyanyian lagu mahameru berkumandang
akan ku tetap disana
terdiam berangan-angan
tetap hidup untuk mencintai bumi
mencintai kebebasan
Klaten, 20 Juli 2009
( Saat aku berkenenalan dengan soe hok-gie lewat catatan hariannya "Catatan Seorang Demonstran". Entah mengapa aku ingin sekali pergi ke puncak abadi para dewa, untuk persahabatan, mencintai bumi dan mencintai kebebasan berpikir. Dan Setelah saya membaca novel "5 CM" yang berkisah tentang persahabatan dan cinta kasih terhadap alam. Saat aku membaca puisiku kembali, ternyata ada sesuatu hal yang hidup dalam puisi ini. Mengajak ku untuk selalu mencintai kehidupan, teman dan alam)
Terima kasih telah membaca artikel: Aku dan Kau (Edelweis)
pergi untuk datang
atau pergi untuk kembali. . .
Kan kubaca syair, dari puisi yg ku tulis di puncak mahameru desember lalu
bersama sang siluet senja
dan hamparan awan kapas yg membentang.
Saat sang buana telah membiarkanku merasakan keberadaannya. Rasanya ingin ku tarik violet dari sang mega.
Disana ku gariskan berjuta harapan yang tertinggal bersama sang kawan. Bersama tangkai edelweiss yg berguguran. .
Aku dan kau
sama2 punya harapan
aku dan kau
sama2 punya impian
aku dan kau
sama2 punya cita-cita
andaikan ku jatuh seperti tangkai edelweiss itu
satu harapan dan impianku adalah kan ku bacakan berjuta puisi yg terpenat dalam dada
dimana dulu kau pernah tersenyum karena senja.
Dan ketika batu2 nisan itu menjadi saksi
saat nyanyian lagu mahameru berkumandang
akan ku tetap disana
terdiam berangan-angan
tetap hidup untuk mencintai bumi
mencintai kebebasan
Klaten, 20 Juli 2009
( Saat aku berkenenalan dengan soe hok-gie lewat catatan hariannya "Catatan Seorang Demonstran". Entah mengapa aku ingin sekali pergi ke puncak abadi para dewa, untuk persahabatan, mencintai bumi dan mencintai kebebasan berpikir. Dan Setelah saya membaca novel "5 CM" yang berkisah tentang persahabatan dan cinta kasih terhadap alam. Saat aku membaca puisiku kembali, ternyata ada sesuatu hal yang hidup dalam puisi ini. Mengajak ku untuk selalu mencintai kehidupan, teman dan alam)



0 komentar:
Posting Komentar