Diruang lain dalam setiap detik yang berbeda, semua masih tentang desember.
Disini, diantara mereka aq terhanyut, masih pula kau renungi kabut tebal yang perlahan merapat dan kadang menghilang, merangkak dilereng sindoro.
Sama.
Seperti kabut, ketika kulihat lembah dihatimu.
Seperti kabut, ketika kutatap sinar matamu
seperti kabut, ketika membimbing langkahku
seperti kabut, ketika ku harus menentukan langkahku.
Perlahan kabut menghilang, membuat nyata yg semula tersamar, terbawa oleh angin sepoi angin yang menghembuskan dingin menciutkan pori-pori.
Tapi aku suka, walau dingin, meskipun angkuh. Angin yang mengundang kabut dan angin yang mengusir kabut.
Desember itu anaphalis javanica tak berbunga di sindoro. Pun tak ada pelangi sehabis hujan. Hanya kabut dan angin yang menderu, namun itu bukan keindahanmu.
Klaten, 25 Juli 2009
Terima kasih telah membaca artikel: Puisi "Keindahanmu"



0 komentar:
Posting Komentar