Sayu-sayu aku melihat bayanganku sendiri,
Sayu-sayu aku melihat bayanganku menyatu dengan bayangan itu,
Kita berjalan beriringan di lobi penuh kasih,
Menunduk. Semua nampak samar
Aku hilang, diculik mata
Ia mengharap sesuatu yang ada di ujung awan
Pada dinding-dinding penantian.
Ditempat matahari bersembunyi,
Terhempas angin menjadi demikian sakitnya.
Bergejolak, lalu tubuh ini menggigil tak karuan.
Perempuan di persimpangan jalan...
Edan, dipermainkan perasaan
Merangkak perasaan itu menggapai kangen.
Looh, bukankah kau masih linglung.
Cemas mengendap bagai siput
Kaku berjalan lesu dan minder
Aku datang...
Sebagai obat bagi jiwaku sendiri.
Oleh Amin Bagus P
Kamar, 15 Juli 2011
Sayu-sayu aku melihat bayanganku menyatu dengan bayangan itu,
Kita berjalan beriringan di lobi penuh kasih,
Menunduk. Semua nampak samar
Aku hilang, diculik mata
Ia mengharap sesuatu yang ada di ujung awan
Pada dinding-dinding penantian.
Ditempat matahari bersembunyi,
Terhempas angin menjadi demikian sakitnya.
Bergejolak, lalu tubuh ini menggigil tak karuan.
Perempuan di persimpangan jalan...
Edan, dipermainkan perasaan
Merangkak perasaan itu menggapai kangen.
Looh, bukankah kau masih linglung.
Cemas mengendap bagai siput
Kaku berjalan lesu dan minder
Aku datang...
Sebagai obat bagi jiwaku sendiri.
Oleh Amin Bagus P
Kamar, 15 Juli 2011



0 komentar:
Posting Komentar