Cerpen "Nyahok"

0 komentar
Memang, semua lelaki itu brengsek, timpalnya setelah melihat berita pemerkosaan di tivi lawas ukuran 14 inci.

"Lhoh, kok begitu... Lelaki itu brengsek kan memang karena sejak dari awal banyak Ibu yang bodoh", Seloroh seorang lelaki sambil tetap sibuk buka baju.

Bagaimana bisa? Antara lelaki dan ibu itu kan jauh! sahutnya sambil mengunci pintu kamar.

"Wah kamu lupa ya, semua lelaki itu kan sejatinya juga seorang anak. Kalau semua Ibu bener didik mereka, mereka juga tidak mungkin brengsek". Jawab lelaki itu sambil melucuti daster setelah dia kembali dari mengunci pintu.

dan akhirnya mereka berdua bergumul di atas ranjang, saling berciuman seperti mencari kepuasan di kamar. Menyublimkan kulit, mengerak-gerakkan badan, sambil sesekali mengumbar kalimat sayang diikuti gerakan mengelap peluh keringat yang bercucuran. Mereka lakukan berulang-ulang. Sambil memilin-milin sesuatu yang bisa dipilin, bahkan jempol kaki, pokoknya yang bisa dipilin mereka pilin. Mereka lakukan berulang-ulang sambil mengumbar kalimat sayang. Mereka mengumbar kalimat sayang sampai tak peduli bahwa kalimat sayang sudah tidak ada artinya lagi. Sampai akhirnya mereka berhenti setelah mobil istrinya mengklakson dari garasi. Mereka berbenah benah memakai baju, saling mengoreksi bila ada yang bisa buat wanita dalam mobil itu curiga.


Namun sebelum Lelaki itu keluar dari kamar, lelaki itu menyuruh wanita itu agar mencuci celana dalamnya, dan berpesan agar dia dan istrinya dibuatkan sarapan yang cukup lumayan enaknya. sambil kopi panas untuk menikmati pagi.

wanita itu dengan manja-manja bilang, "Baik, tuaan"



***

Bagaimana kasus pemerkosaan itu mah? dimenangkan oleh siapa?

"Wah, bener-bener pah, memang semua lelaki itu brengsek". Jawab istrinya sambil menikmati telur dadar

Lho, memangnya bagaimana mah?

"Ya.. Masa wanita itu diperkosa di masjid. Memang dia tidak takut disunat malaikat apa?"

Wah... Itu mah sudah kelewatan. Seperti tidak ada tempat lain saja.
Laki-laki macam itu sebaiknya dipenjarakan yang lama saja mah.

"Tidak pah, tadi saya sudah memutuskan kalau lelaki itu saya beri hukuman penjara cukup sebulan saja".

Kamu sudah gila mah, itu kan tidak berperi kemanusiaan? masa lelaki yang tak tau adat hanya dihukum sebulan saja.

Sambil memicingkan mata istrinya bilang. "Tidak apa-apa pah, yang penting sebagai barang bukti, alat kelaminnya disita oleh negara. Biar, ini jadi hukuman bagi laki-laki yang suka jual burung".

Waaahh.. Nyahok! Lelaki itu menundukkan muka.

Oleh Amin Bagus P
Kamar, 31 Oktober 2011

Terima kasih telah membaca artikel: Cerpen "Nyahok"

Sajak-Sajak Bebal

0 komentar
Negara dalam keadaan bahaya. Mahasiswa demo, buruh demo, siswa tawuran.
Semua akibat mudah terprovokasi. Maluku bentrok, Papua berdarah-darah. Tak ada yang lebih bisa menjawab selain ekonomi yang lebih baik. Negara dalam keadaan bahaya.
Satu menit mendengar pidato, aku sudah kehabisan tenaga, aku tertawa terbahak2 karena ada pencari rumput dengan polosnya lewat begitu saja. Aku juga lelah sinis, saat ada mahasiswa bentangkan kata-kata di depan wapresnya. Kemudian di injak-injak panpampresnya.
Tak ada kata lain selain bebal. Rakyatnya bebal karena diam saja, mahasiswanya bebal karena tak doyan membaca. Elitnya bebal karena nurutin kemauan nafsunya, Presidennya bebal sebebal-bebalnya.
Apalagi aku, bebal tetap saja menulis aksara tak mengubah realita.
Inilah sajakku. Sajak-sajak bebal tanpa rekayasa.
***
Ada orang yang bilang, sudah ngapain mikir negara
Kan sudah di pikir presidennya?
Ghilaaaa

Terima kasih telah membaca artikel: Sajak-Sajak Bebal

Sodakohlah, Maka Kita Menjadi Kaya

0 komentar

"Dan berapa banyak binatang yang tidak ( dapat ) membawa ( mengurus ) rezekinya sendiri . Allahlah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia maha mendengar lagi maha mengetahui" . (QS. Al Ankabut : 60)

Sesungguhnya Allah lah yang telah memberikan rezeki bagi siapa saja, bagi makhluk ciptaannya. Rezeki itu datang dengan sendirinya, tinggal kita mau menyambutnya atau tidak. Mari kita  lihat seekor cicak, makanannya adalah sesuatu yang bisa terbang, sedangkan cicak kan tidak bisa terbang. Bagaimana kita tidak mempercayai itu, bila fenomena itu benar-benar terjadi.

Apakah kita seseorang yang makan nasi harus menanam padi, mencangkul, kemudian menunggu beberapa lamanya, lalu harus menselepnya agar padi itu pisah dari kulitnya agar menjadi beras. Kalau begitu yang bisa makan nasi hanya seorang petani? Lalu bagaimana dengan seorang supir, seorang guru, seorang dokter, berarti mereka tidak bisa makan nasi? Ternyata beras itu yang dating kepada kita, dengan urutan-urutan tersebut. Beras itu dating dengan mobil-mobil dari jauh, dari sawah sampai ke pasar atau supermarket. Itulah Rezeki yang diberikan Allah SWT kepada kita. Rezeki kita telah diatur oleh Allah SWT, tinggal bagaimana kita menyambutnya.

Bagaimana jikalau kita sudah menerima rezeki dari Allah?

"dan belanjakanlah ( harta bendamu ) di jalan Allah , dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan , dan berbuat baiklah , karena sesungguhnya Allah menyukai orang - orang yang berbuat baik" . ( Al Baqoroh : 195)

Tentunya rezeki yang kita peroleh selain digunakan untuk menghidupi diri kita sendiri dan keluarga/ kerabat kita untuk memperoleh ridlo dari Allah maka langkah selanjutnya adalah :

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaktian , akan tetapi sesungguhnya kebaktian itu ialah beriman kepada Allah , hari kemudian , malaikat - malaikat , kitab - kitab , nabi - nabi , dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya , anak - anak yatim , orang - orang miskin , musafir ( yang memerlukan pertolongan ) dan orang - orang yang meminta - minta ; dan ( memerdekakan ) hamba sahaya , mendirikan shalat , dan menunaikan zakat ; dan orang - orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji , dan orang - orang yang sabar dalam kesempitan , penderitaan dan dalam peperangan . mereka itulah orang - orang yang benar ( imannya ) ; dan mereka itulah orang - orang yang bertakwa" . ( Al Baqoroh : 177)

"Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan . jawablah : " apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu - bapak , kaum kerabat , anak - anak yatim , orang - orang miskin dan orang - orang yang sedang dalam perjalanan " . dan apa saja kebajikan yang kamu buat , maka sesungguhnya Allah maha mengetahuinya". ( Al Baqoroh : 215)

"( berinfaklah ) kepada orang - orang fakir yang terikat ( oleh jihad ) di jalan Allah ; mereka tidak dapat ( berusaha ) di bumi ; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta - minta . kamu kenal mereka dengan melihat sifat - sifatnya , mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak . dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan ( di jalan allah ) , maka sesungguhnya allah maha mengetahui" .  (Al Baqoroh : 273)
 
Dan sumpah dan janji Allah lainnya yang terdapat dalam Alquran.

***

Terlepas dari perbedaan zakat, infak dan sodakoh. Barangkali kita selalu sebel kalau kenapa kita harus menyisihkan harta kita kepada orang lain. Karena menyisihkan harta kepada orang lain artinya kesempatan kita untuk menggunakan harta kita menjadi berkurang. Ya, memang secara matematis berkurang, tenaga kita berkurang, waktu kita hilang, dan lain sebagainya. Saya tekankan, mari kita STOP memiliki pengertian semacam itu.

Saya sedikit jelaskan kenapa kita harus mengatakan STOP! Karena Allah memang telah menjadikan sesuatu itu menarik dan membuat kita jadi tergila-gila sebagai ujian bagi kita. Namun apabila kita mampu mengekang diri kita untuk tidak memberhalakan segala kesenangan di dunia? Maka Allah akan mengganti kesenangan di akhirat (Surga). Karena kita menjadi seseorang pemenang karena kita adalah manusia-manusia yang teruji sekaligus sabar.

dijadikan indah pada ( pandangan ) manusia kecintaan kepada apa - apa yang diingini , yaitu : wanita - wanita , anak - anak , harta yang banyak dari jenis emas , perak , kuda pilihan , binatang - binatang ternak dan sawah ladang . itulah kesenangan hidup di dunia ; dan di sisi Allah - lah tempat kembali yang baik ( surga ) . (Ali Imron : 14)

dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu , dengan sedikit ketakutan , kelaparan , kekurangan harta , jiwa dan buah - buahan . dan berikanlah berita gembira kepada orang - orang yang sabar … (Al Baqoroh : 155)


Dalam surat al-baqoroh : 261 disebutkan.

perumpamaan ( nafkah yang dikeluarkan oleh ) orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir , pada tiap - tiap bulir : seratus biji . Allah melipat gandakan ( ganjaran ) bagi siapa yang dia kehendaki . dan Allah maha luas ( karunia - nya ) lagi maha mengetahui. (Al Baqoroh : 261)

ALLAH BERJANJI : Sodakoh yang telah kita berikan akan menumbuhkan tujuh bulir, dan tiap-tiap bulir : seratus biji.

1 menjadi 7 dan 1 disetiap 7 bulir akan menjadi 100 biji.

Sebuah puisi dari saya untuk kita semua.

SODAKOH BUNGA-BUNGA

Dengan terlunta-lunta
Pikiran berat angan pun kabur
Mencoba menyebut Nama-Mu
dengan lirih...
Ya... Allah ... Ya ... Allah

Ya... Allah
Malam ini aku berkeluh kesah
Menerima penderitaan batin
dan jiwa yang kian sengasara,
Menerima dengan payah;
Memeluk, menggenggam
dan menyerah...

Datanglah sebuah pagi nan sunyi
kulihat dua burung di dahan mangga
mendadak linglung berkicau semaunya.
Menarik bunga-bunga yang kian layu
karena tidak disiram si empunya
menciptakan Hujan lebih pagi
dengan semprot PDAM yang kian lama
kian mahal harganya...

Kusebut Sodakoh bunga-bunga
Ya... Allah...
Apakah benar, bentuk asli dari keimanan
adalah sodakoh salah satunya?
Kusodakohi bunga-bunga
Biar dia puas minum dan makan
atas takdir...

Kusodakohi bunga-bunga
agar dia tak terlunta-lunta
agar pikirannya juga tak berat
sekaligus kabur.

Kusodakohi bunga-bunga
agar dia tidak berkeluh kesah
menerima penderitaan batin
dan jiwa karena tidak diperdulikan tuannya.

Sodakoh bunga-bunga
Pagi pun nampak lebih segar
karena bisik-bisik terdengar:
Bahwa dia akan berniat berdo'a
agar kita semua tidak merasa seperti biasanya.
  
Kamar, 10 September 2011

Sebuah pohon rambutan yang layu dan kekurangan air diselamatkan oleh Allah lewat seorang pemuda, yaitu dengan menyirami pohon yang terlihat mau mati itu. Setelah disiram apa yang terjadi, setiap hari pohon itu tumbuh dan semakin tumbuh, sampai pada waktunya dia berbuah. Dan tiap buahnya terdapat biji, dan bijinya akan tumbuh menjadi pohon rambutan baru yang akan kembali berbuah, dan seterusnya. Sodakoh yang dilakukan pemuda itu tadi telah berkembang dan memberi manfaat bagi pohon itu sendiri dan orang lain. Dan pahalanya mengalir untuk dirinya sendiri.

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk , akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk ( memberi taufiq ) siapa yang dikehendaki - nya . dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan ( di jalan Allah ) , maka pahalanya itu untuk kamu sendiri . dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah . dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan , niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya" . (Al Baqoroh : 272)


Bagaimana bila kita mensodakohkan kepada sesame manusia yang membutuhkan? Kepada Istri kita, untuk pendidikan anak kandung kita, kerabat kita atau keluarga kita. Kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang fakir yang tidak meminta-minta, dan lain sebagainya. Sodakoh itu berkembang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi semuanya. Karena saling kait mengait antara yang satu dengan yang satunya.

***

Tentunya Kebaikan Allah tidak hanya sampai disitu.

barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya ( pahala ) sepuluh kali lipat amalnya ; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya , sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan). (Al An’am : 160)

Bukankah sodakoh sendiri adalah amal yang baik?
Bukankah menyingkirkan duri yang mengganggu dan bisa mencelakakan orang lain adalah amalan yang baik?
Bukankah menyapu lantai masjid juga amal baik?
Bukankah menafkahi Istri sekaligus anak adalah amal baik?
Bukankah berdo'a berdzikir adalah amal baik?
Bukankah Belajar juga amal baik?
Bukankah berda'wah juga amal baik?
Bukankah menjaga diri juga amal baik?
Bukankah bekerja dengan giat dan baik adalah amal baik?
Bukankah mencari rizki yang halal dan toyib adalah amal baik?
Bukankah berzakat atau berinfak adalah amalan yang baik?
Bukankah tersenyum kepada sesama adalah amalan yang baik?
Bukankah membuang sampah pada tempatnya adalah amalan yang baik?
Bukankah menyantuni anak yatim adalah amalan yang baik?
Bukankah memelihara diri sendiri adalah amalan yang baik?
Bukankah bekerja dengan jujur adalah amalan yang baik?
Bukankah berkata-kata baik adalah amalan yang baik?
Dan lain sebagainya…
Dan sungguh, itulah sodakoh?

Dan kita akan diganti 10 kali lipat besarnya oleh Allah. Dan sekali kali kita jangan takut tidak kebagian. Karena Allah adalah MAHA KAYA RAYA.

SEBAGIAN RIZKI YANG KITA PUNYAI ADALAH MILIK ORANG LAIN.

Memberi kepada orang lain adalah keharusan yang senantiayasa dilakukan kepada semua orang, baik dia punya maupun papa.

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya . dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan allah kepadanya . allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan ( sekedar ) apa yang allah berikan kepadanya . allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan" . (At Thalaq : 7)

Namun, dalam bersodakoh jangan sampai kita salah niat, antara syiar dan riya’:

"dan ( juga ) orang - orang yang menafkahkan harta - harta mereka karena riya kepada manusia , dan orang - orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian . barangsiapa yang mengambil syaitan itu menjadi temannya , maka syaitan itu adalah teman yang seburuk - buruknya ". (An Nisa’ : 38)

"orang - orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah , kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkan itu dengan menyebut - nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti ( perasaan sipenerima ) , mereka memperoleh pahala di sisi tuhan mereka . tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak ( pula ) mereka bersedih hati" . (Al Baqoroh : 262)

"perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan suatu yang menyakitkan ( perasaan sipenerima ) . Allah maha kaya lagi maha penyantun" . (Al Baqoroh : 263)
 
"hai orang - orang yang beriman , janganlah kamu menghilangkan ( pahala ) sedekahmu dengan menyebut - nyebutnya dan menyakiti ( perasaan sipenerima ) , seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada allah dan hari kemudian . maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah , kemudian batu itu ditimpa hujan lebat , lalu menjadilah dia bersih ( tidak bertanah ) . mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan ; dan allah tidak memberi petunjuk kepada orang - orang yang kafir" . (Al Baqoroh : 264)

Dan lain sebagainya.

***

Bila kita tahu, apa itu salah satu bentuk asli dari keimanan kita.

kamu sekali - kali tidak sampai kepada kebaktian ( yang sempurna ) , sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai . dan apa saja yang kamu nafkahkan , maka sesungguhnya allah mengetahuinya . (Ali Imron : 92)

SODAKOH ADALAH BENTUK ASLI DARI KEIMANAN KITA

Oleh karena itu. Agar hati kita tentram, damai, terhindar dari musibah, terhindar dari malapetaka, terhindar dari sakit, terhindar dari penyakit hati, dan terhindar dari kemiskinan. Maka kita sebagai seseorang yang beriman, Zakat, Infaq dan Sodakoh karena untuk memperoleh ridlo Allah SWT adalah sebuah keniscayaan.

Barangkali ada banyak sekali hikmah-hikmah yang belum bisa saya tulis dari hikmah sodakoh. Namun sodakoh secara spiritual mampu menngerakkan ekonomi kita menjadi lebih baik.

"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, kecuali bertambah dan bertambah". (HR. At Tirmidzi)

di tulis oleh Amin Bagus Panuntun
"Konsep Sedekah dalam pandangan saya"
Klaten, 17 Oktober 2011

Silakan baca juga labels INDONESyalala > "Komunitas Anak Panah Indonesia" dan "Sedekah Kampus".









Terima kasih telah membaca artikel: Sodakohlah, Maka Kita Menjadi Kaya

Download Materi PKn

0 komentar
Materi perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi oleh Danang Tunjung Laksono, S.Pd pada hari Senin, 3 Oktober 2011. Materi bisa di download disini.

Terima kasih telah membaca artikel: Download Materi PKn

Komunitas "Sedekah Kampus"

1 komentar
Niat baik jadilah niat baik. Niat baik dinilai dari sebuah niat seseorang, niat baik bukan dinilai dari bagaimana orang lain menilai seseorang. Biarlah "Langit" yang menilai, karena langit juga yang telah memberikan kita rizki. Dialah Allah yang maha pemurah, Allah yang maha kaya raya tak habis apa-apa-Nya karena untuk memberi rizki kita. Allahlah yang telah membuat rizki datang sendiri, yang telah membuat cicak yang ada di dinding bisa kenyang karena memakan binatang yang terbang, padahal kalau kita tahu tidak ada satupun cicak didunia ini yang bisa terbang. Oleh karena itu, Rizki yang telah menghampiri kita sendiri atas kendali-NYA.
Sabtu, 1 Oktober 2011

Lounching komunitas "Sedekah Kampus" di rintis di fakultas Ekonomi UMS. Bagi yang bersedia gabung ke komunitas ini silakan saja, kami tunggu partisipasinya. Dan hari ini (1 Oktober 2011) akumulasi sodakoh mendapat Rp 2.000.000,-

Akumulasi sodakoh akan disalurkan pada kegiatan Pendidikan, Sosial, dan Untuk beribadah di jalan Allah.

Untuk folow up selanjutnya. Insyaallah komunitas ini akan mencari pembina dari beberapa dosen UMS. Untuk masa yang akan datang diharapkan bisa menular ke fakultas lain. Dan alhamdulillah ekpektasi dari beberapa kawan-kawan fakultas lain menyambut adanya komunitas ini dengan baik dan mereka menyatakan kesediaan untuk merintis di fakultasnya. Dan semoga di Universitas-universitas lain yang belum ada dapat terinspirasi. Niat baik jadikanlah niat baik.

#Ar-Ruum : 41 (Bentuk asli keimanan salah satunya adalah dengan bersodakoh).
Anggota Komunitas Yang Sudah Siap Untuk Bergabung :
  1. Amin Bagus Panuntun 
  2. Andi Cahyo Birowo
  3. Aji
  4. Didik Purnomo
  5. Fentri
  6. Yulia
  7. Mawar
  8. Zidni
  9. Umi Sayembara
  10. Tika
  11. Melani
  12. Budi
  13. Safiq
  14. Irwan
Senin, 3 Oktober 2011 
Setelah mengobrol dengan Ketua LPID dan pengurus, Andi Birowo membawa pesan bahwa pihak LPID sangat mendukung dengan adanya program ini. Hal ini sebagai start point yang baik bahwa segala jenis niat baik pasti akan dirangkul oleh Allah Swt. 
Dan bagi saya khususnya, saya ingin memberikan bekas indah bagi UMS, bahwa kita semua adalah orang-orang yang peduli, bahwa kita semua adalah anak muda yang dididik untuk mengerti realitas kehidupan, bahwa kita dididik oleh ayah ibu kita. Mereka yang telah sayang kepada kita dengan mengajarkan nilai-nilai agama (moral). Ini adalah sebuah kebanggaan, bahwa kita harus menjadi ladang sekaligus asset pahala bagi orang tua kita, bahwa kita adalah seorang anak yang bisa membuat ayah ibu kita bisa naik ke surganya Allah. Surga yang begitu indah dan begitu nikmat.
Dan folow Up selanjutnya besok hari Selasa, tanggal 3 Oktober 2011 akan diadakan acara kumpul bersama untuk membahas kegiatan seru, asyik dan menarik yang seperti apa yang akan kita buat. "Keluarga, Gembira, dan Cinta".

Contact Person :
Amin Bagus Panuntun 085713336242
Andi Birowo 081803829223

Silakan baca juga Label INDONESyalala >> Komunitas Anak Panah Indonesia

 
Terima kasih telah membaca artikel: Komunitas "Sedekah Kampus"