LOMPAT TINGGI ALA NINJA HATORI

0 komentar


Guru olah raga gw namanya Pak Heri, guru SD yang kadang setresnya kumat. Tapi saat itu alhamduillah dia ga kumad, tp dia ngadain olahraga atletik lompat tinggi. Setelah kita ganti baju, kita paculin itu tanah pekarangan sekolah. Semua peralatan telah siap, tapi gw, kedul, gendud, ma borok ngrasa belum siap. Waaaaaah, jujur gw paling ga bisa meloncat waktu gw masi duduk di kelas tiga. Naaahh ketakutan gw semakin menjadi saat pak stres yuruh latihan mloncat setinggi dada rata-rata anak kelas tiga. Tapi kita ber empat ga latihan, karena kita memang ga bisa. Setelah selesai dipanggilin tu satu-satu ma pak stress wat mloncat. Peraturannya setiap kali gagal maka galah diturunin 5cm. lug a usah gw kasih tau ya, jelas banget kalo kita berempat gagal. Diturunin gagal, diturunin lagi gagal, diturunin lagi gatot (gagal total), tinggal kita berempat pada akhirnya saudara-saudara, hahahaha… Diturunin lagi gagal lagi. Sampai akhirnya pak stress  masang galah setinggi pantat kita tapi dengan syarat sebelum mloncat harus jungkir balik dulu. Dia bilang “kalo ini tetap ga bisa, mending kalian tidur dirumah”. Setelah kita gambreng wat tentuin urutan yang meloncat. “Hump pimpa alaiyum humbreng dia humbreng yang dulu gareng, cikkalakacik kokobeluk…jreng jreng”, akhirnya borok  yang jadi gareng, kedul kedua, gw ketiga, dan gendud yang terakhir. Borok showtime berhasil, kedul showtime hebat, gw showtime lewaaaaat, gendud showtime? Loooooh gendud, ndud ayou pake jungkir balik dulu *bayangin kalo badan gendud itu gede* semua tepuk tangan…… prok prok prok. . dung dung dung dung ciaaaat ssstsssstsss gubrakk…… yah gendud gagal! Akhirnya saudara –saudara karena gendud tetao gagal yang dia lakuin bukan meloncat seperti kodok. Tapi yang dia lakuin adalah merayap seperti ular dibawah galah. Deuuuuuuu L
Terima kasih telah membaca artikel: LOMPAT TINGGI ALA NINJA HATORI

Kakek Tua

0 komentar
nampak jelas tapak perjuangan.
kakek. . . kau bawa tema perjuanganmu dulu. Berjalan mengikuti rayap-rayap pember0ntak. Kau bawa sepotong batik lusuh celana panjang warna krem dgn sepatu sandalmu. Tak lupa kau bawa p0ster warna putih entah tulisan apa. Lalu jabat tangan dgn telapak kerutmu, semangatmu, dan harapanmu.
Ruang pengap lansia. . . .

Kuliat kau tetap saja setia dgn p0ster itu berjalan muda, sering jatuh krn gemetarnya tanganmu, sembari ku ambilkan. peluhmu yang mungkin kesusahan untuk kau usap. Menemani perjuangan kita.

Kakek. . . Aku tersenyum melihatmu. Ya tersenyum, betapa k0k0h harapan yg engkau bawa. Aku memikirkan itu. . .

Kakek, lihat cucu2mu bers0rak lalu kau kehausan dan diberi wanita manis itu air, kau teguk layaknya didekatku ada padang pasir.

Kakek. . . Dan tersenyumlah,,
cucu atas perjuanganmu. .
Aku


Terima kasih telah membaca artikel: Kakek Tua