SEPI

0 komentar
kau ini janji, merangkai sepi, lincah berkata
aduh... desir, pisau api, janji, kau selesaikan, dengan janji lagi.
aduuuuhhh...

Anjing menggonggong, khafilah berlalu.
Anjing menggonggong, Kau ngomong doang melulu.
Disini, makan janji, sampai batuk
Uhuk - Uhuk. Uhuk... Uhuk...
keluar darah...
Sepi, karena perut tak terisi.
Kau ini anjing,
Sepi, disuruh hemat lagi.
aku keki.

Badanku tinggal ini
(mencubit kulit sendiri)
sebentar lagi, aku bertemu juga
dengan ikrar masa
setiap ada kehidupan pasti akan ada kematian menghampiri
disitulah aku
dikematianku - sepi... sendiri lagi.
Karna aku ini sendiri, butuh kau beri
sedikit.... saja.

sedikit... saja?

Aku jadi berpikir, aku yang anjing
atau pemimpin kita yang anjing?
Aku jadi berpikir, aku yang goblok
atau masyarakat kita yang?
maaf...

Aku jadi takut, kapan aku merdeka
aku jadi takut, mengatakan, negri macam apa ini?
Aku jadi gemetar, kapan kau beri
sedikit.... debar.

Waduuh...
Aku jadi seperti macan ompong
bisa berbuat jahat, untuk mengisi perut yang kosong
tapi, Undang-undang bakal menghukum aku kalau ketangkap mencuri. Tak bisa merdeka... lagi.
Penjara... sepi.
Grasi? (ah, tak mungkin)

Waduuuh...
Jadi, Kapan, jadi aku menemukan rumahku lagi.
Sepi, presiden ku...
Sepi............!
membaca puisi dikamar mandi
ikrar janji?
Sepi............!


Oleh Amin Bagus P
@AMINKECIL
Klaten, 31 Mei 2012

Terima kasih telah membaca artikel: SEPI